Meski kali ini perayaan tahun baru di Surabaya tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya bukan berarti tidak ada makna yang terkandung didalamnya. Tahun baru kali ini merupakan sebagai momentum refeleksi diri baik bagi para siswa, guru, serta masyarakat dalam meraih kesuksesan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan tentu banyak hal-hal yang baik ataupun kurang baik pada tahun sebelumnya, pengalaman tersebut sedianya dijadikan sebuah renungan dalam meraih keberhasilan di tahun selanjutnya.
Bagi para siswa tahun baru merupakan sebuah semangat baru dalam meraih keberhasilan dalam meraih cita-cita, apa yang kurang pada tahun yang telah di lalui merupakan sebuah pembelajaran yang berharga untuk melakukan perbaikan.
Ikhsan juga menghimbau agar para siswa tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan dirinya, sendiri, orang lain ataupun masyarakat sekitar dalam merayakan malam pergantian tahun 2015 ke 2016.
“Kami berharap malam perayaan pergantian tahun tidak disikapi dengan kegiatan kurang bermanfaat yang nantinya akan merugikan baik diri sendiri ataupun orang lain”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menambahkan selama masa libur sekolah, sekolah-sekolah diharapkan dapat menjaga keamanan dan ketertiban serta melaksanakan jadwal piket yang telah dibuat.
Sementara itu, Kabid Perlindungan Masyarakat Bakesbangpol & Linmas Surabaya Agus Purnomo mengatakan, pihaknya sudah mendapat peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tertanggal 30 Desember 2015.
Dalam peringatan itu disebutkan bahwa Jawa Timur termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang/puting beliung. Berdasar analisa BMKG, kondisi ekstrim itu dipicu tekanan rendah di Australia bagian Utara, serta perlambatan kecepatan angin di Selat Karimata, Sumatera bagian Tengah hingga Kalimantan bagian Selatan dan di perairan Utara Papua. Di samping itu, kelembaban udara yang tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia turut mendukung proses pertumbuhan awan hujan.
“Tren cuaca yang kurang bersahabat ini diprediksi mulai 31 Desember hingga setelah pergantian tahun,” kata Agus mengacu peringatan dari BMKG.
Menyikapi kondisi tersebut, Agus menghimbau kepada masyarakat tidak berteduh di bawah pohon atau tiang reklame jika terjadi hujan deras disertai angin kencang. Sebaliknya, pria kelahiran Malang ini menyarankan warga memilih tempat dengan struktur bangunan permanen karena lebih kokoh dari terpaan angin.
Selain itu, pengendara mobil diharapkan tidak memarkir mobilnya di bawah pohon. Sebab, berdasar laporan yang dihimpun Bakesbangpol & Linmas, sedikitnya sudah ada lima mobil rusak akibat tertimpa pohon di tiga lokasi berbeda.
Tak lupa, Agus juga mengingatkan para orang tua agar tidak lengah mengawasi segala kegiatan anaknya. Pasalnya, dalam bulan ini, Bakesbangpol & Linmas menerima laporan tiga anak meninggal karena hanyut setelah bermain di sungai. Untuk itu, personel Satpol PP dan Linmas kini lebih meningkatkan perhatiannya pada lokasi-lokasi dekat sungai.
“Kalau ditemui anak bermain di sungai langsung kita larang. Tapi, kami kan tidak mungkin mengawasi selamanya. Oleh karenanya, perlu perhatian orang tua,” tuturnya.
Terkait pengamanan malam pergantian tahun, Agus menjelaskan, sebanyak 2.120 personel dari Pemkot Surabaya dikerahkan untuk bersinergi dan mendukung pihak kepolisian menjaga kondusivitas kota. Ribuan personel Pemkot datang dari beberapa instansi, antara lain Satpol PP, Bakesbangpol & Linmas, dinas perhubungan, dinas kebersihan dan pertamanan, dinas sosial, dinas kesehatan, serta sejumlah SKPD lainnya. (Humas Dispendik Surabaya)