Kehidupan di kota metropolitan sangat lekat kaitannya dengan gaya hidup modern yang jauh dari kesan nilai-nilai luhur budaya bangsa, hal tersebut tidak berlaku bagi para siswa-siswi Surabaya yang telah berhasil membawa budaya dan kesenian lokal ke tingkat regional bahkan sampai mancanegara.
Melalui berbagai jenis kesenian tari-tarian, pantomim, teater, sampai permaianan alat musik saxophone siswa Surabaya dari berbagai sekolah menyemarakkan gelaran “Festival Padang Rembulan” yang diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim bekerjasama dengan Dispendik Surabaya serta Dinas Pendidikan lainnya di wilayah Jatim, kemarin malam (30/12) di UPT Dikbangkes Jagir.
Pertunjukkan Jula-Juli yang merupakan budaya asli Surabaya tersebut dibawakan secara apik oleh Jayanata siswa SMKN 12. Jayanata juga berhasil menyaber juara pertama dalam lomba seni dan budaya tingkat provinsi tahun 2015.
Tidak hanya Jayanata, decak kagum kembali menyeruak ketika penampilan musik Saxophone oleh Fatih Clave. Siswa SDI Darutaqwa yang masih duduk di bangku kelas empat tersebut mampu membius para tamu undangan melalui permainan musik Saxophone.
Padang Rembulan kali ini, selain bertujuan meningkatkan mutu pendidikan lewat kesenian melalui jalur sekolah juga menggunakan alternatif lain agar anak-anak dapat secara langsung terlibat Melalui pertunjukan seperti ini anak akan mengerti, tari remo itu seperti apa, wayang kulit itu seperti apa, juga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Kepala Dikbud Jatim Dr. Syaiful Rachman, MM, MPd mengapresiasi siswa Surabaya mampu untuk melestarikan budaya dan kesenian daerah dengan ditunjukkan berbagai prestasi di bidangnya. Menurutnya peran seni dan budaya di lingkungan sekolah sangatlah penting, pertama mampu meredam emosi perkembangan pertumbuhan remaja dengan disalurkan kepada kegiatan seni dan budaya, kedua mampu mencegah permasalahan anak di kota-kota besar, dan ketiga apabila bakat dan potensi siswa digali secara terus menerus nantinya diharapkan dapat mencetak para artis-asrtis ibukota ternama.
“Meskipun anak kota namun tetap berupaya melestarikan kebudayaan daerah”.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang turut hadir menyemangati para siswa dalam kegiatan Padang Rembulan mengungkapkan pengembangan prestasi anak Surabaya tidak hanya terpaku pada bidang akademik namun saat bidang non akademik juga menjadi program utama.
“Sudah banyak siswa Surabaya yang di kirim ke Busan dalam rangka pertukaran kebudayaan antar dua negara”. (Humas Dispendik Surabaya)