Progam rapor online yang saat ini tengah dikerjakan banyak guru, ditujukan memudahkan pengisian rapor Kurikulum 13. Hal ini karena dalam rapor K13 banyak aspek pengisian yang harus dilakukan guru. Mulai dari aspek Ki1 tentang aspek spiritual, Ki2 tentang aspek sosial, Ki3 tentang pengetahuan hingga Ki4 tentang ketrampilan.
Untuk satu siswa, terdapat setidaknya ada 472 kolom yang harus diisi. “Kalau masih manual, guru hanya menyetor ke wali kelas, dan wali kelas yang harus menuliskannya dalam setiap rapor siswa,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, Ikhsan, Senin (7/12/2015).
Padahal, di jenjang SMA terdapat 14 mata pelajaran, SMP 10 mata pelajaran dan SD 10 mata pelajaran dan muatan lokal. Kemudian dalam penilaian akhir disetiap aspek, guru harus menulis kesimpulan kecapaian prestasi siswa yang setidaknya berisi satu paragraf. Dengan sistem rapor online, setelah memasukkannilai disetiap kolom, secara otomatis nilai akhir dan penjabaran prestasi siswa berdasarkan indeks prestasinya akan keluar secara otomatis.
“Sistem ini akan memudahkan wali kelas, apalagi beban ini kemudian dibagikan ke setiap guru mata pelajaran. Guru juga tidak perlu mendeskripsikan indeks prestasi siswa, karena biasanya sudah malas dan capek,” tuturnya.
Dengn sistem onlie juga dapat memberika rasa aman dan mengurangi tanggung jawab guru,wali kelas hingga sekolah. Karena data nilai akan tersimpan otomatis dalam server data pusat. Rapor online ini juga bisa mengurangi tingkat kecurangan dalam mengatrol nilai siswa. “Data akan terkunci jika sudah lengkap selama satu semester, dan pengubahan bisa diakses melalui Dindik,” ujarnya.
Selain itu dengan rapor online ini orang tua bisa dengan mudah mengakses rapor anaknya. Rapor online ini bisa diakses orang tua dengan memasukkan nomor Induk Kependudukan anaknya yang bisa dilihat dari surat keluarga. Karena rapor online ini sudahterintegrasidengan Dinas kependudukan dan catatan ipil (Dispendukcapil). “Rapor online selesai, buku induknya juga sudah selesai,” ujarnnya.
Habib Ihza Alamsyah (15) siswa kelas X IPA 3 SMAN 1 Surabaya dapat mengembangkan program “Visual basic” yang memudahkan guru dalam pengisian rapor online atau daring yang kerap dikeluhkan oleh para guru di Surabaya.
“Pengisisan rapor online ini sering kali terkendala pada jaringan internet yang digunakan. Jika jaringan internet lambat, maka pengisian bisa tidak tersimpan bahkan hilang. Namun, visual basic ini bisa memasukkan secara otomatis nilai ke dalam setiap kolom dalam rapor online,” kata Habib di Surabaya, Senin.
Ia mengatakan, terinspirasi dari kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai guru, dari hasil pengamatannya dalam waktu sepekan berhasil membuat program dari pengembangan “Visual Basic”. Menurut dia, guru hanya perlu membuat rekap nilai di program microrosft excel, kemudian dari rekapan nilai itu dicopi dan dimasukkan dalam kolom data program dan dijalankan.
Program yang dinamakan “pengisian raporku” ini , lanjutnya, memiliki beberapa poin yang harus diisi, mulai dari jumlah kolom, kolom ke data, dan kecepatan pengisian. Program ini juga merupakan seri kedua yang menjadi penyempurna dari program sebelumnya karena sebelumnya dalam pemindahan data ke program, tidak bisa hanya di copi, tetapi harus dipisahkan dengan tombol “tab” untuk setiap data nilai.
Sementara itu, Akhmad Suharto Kepala SMPN 26 mengaku telah menggunakan sistem ujian online pada UTS dan UAS disekolahnya, menurutnya hasil dari UTS dan UAS tersebut nantinya akan masuk langsung ke dalam rapor online, jadi guru tidak perlu susah-susah lagi memasukkan nilai ujian ke dalam sistem rapor online. (Humas Dispendik Surabaya)