Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau yang lebih dikenal dengan istilah UN-CBT tingkat SMP masih akan berlangsung pada tahun depan, namun berbagai persiapan tengah dilakukan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya agar pelaksanaan UN-CBT berjalan dengan lancar.
Salah satunya yakni dengan menyiapkan para proktor dalam mempersiapkan berbagai kebutuhan terutama dalam hal IT di sekolah masing-masing. Tadi pagi (01/12) sebanyak 178 proktor dan 178 teknisi utama mendapatkan pembekalan UN-CBT di dua lokasi yang berbeda yakni di SMPN 39 dan SMPN 22.
Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari para proktor SMA yang terlebih dahulu berhasil melaksanakan UN-CBT tingkat SMA dan SMK di Surabaya pada tahun lalu.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih, M. Pd mengemukakan melalui pembekalan ini nantinya dapat memberikan gambaran secara teknis pelaksanaan UN-CBT, para proktor dan tenaga teknisi utama yang telah dilatih. Mereka dapat mengajak guru ataupun tenaga adminstrasi lainnya di sekolah masing- masing yang memiliki keahlian IT untuk turut bergabung menjadi tim IT UN-CBT.
“Sebelumnya Dispendik telah melakukan verifikasi mengenai kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan UN-CBT”.
Eko menambahkan sekolah penggabung yang ditempati hanya menyediakan peralatannya saja, untuk pelaksanaan operasional proktor dan teknisi utama inilah nantinya yang akan bertanggungjawab langsung di lapangan selama pelaksanaan UN-CBT. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diikuti.
Hari Hardjoko proktor dari SMAN 6 berbagi pengalaman dan pengetahuan ketika pelaksanaan UN CBT. Pelaksanaan UN-CBT nantinya akan berlangsung semi online. Secara teknis sistem UNBK nanti akan berlangsung semi online. Mekanismenya Server lokal mendownload paket soal (sinkronisasi), daftar peserta tes secara online denganmenggunakan akses internet beberapa hari sebelum hari H, kemudian peserta tes mengakses tes secara offline ke server lokal.Hasil jawaban peserta dikirimkan secara online (upload) setelah tes berlangsung ke server pusat.
“Selama tanggal 3-9 Desember akan dilakukan simulasi ujian semi online bersama”.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menyampaikan di beberapa SMP Surabaya UN-CBT sudah siap, namun untuk memfasilitasi sekolah yang betul-betul tidak mendapatkan sekolah penggabung, Dispendik akan menyiapkan sebuah Testing Center. Setiap Testing Center akan disediakan 200 komputer per wilayah.
“ Nantinya kita menyiapkan Testing Center di lima wilayah”.
Ikhsan menambahkan, sebelum sekolah tersebut mendaftarkan diri ke Testing Center ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni pertama priorotas sekolah terlebih dahulu menyiapkan kebutuhannya sendiri, seperti memiliki komputer yang sesuai dengan juknis yang ditentukan kemudian melakukan pengecekan spesifikasinya. Komputer juga bisa dipinjam dari siswa.
Kedua, menjalin koordinasi yang baik dengan yayasan ataupun lembaga bagi sekolah swasta untuk menyiapkan pelaksanaan UN-CBT. Ketiga, dapat bergabung dengan sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas memadai dalam pelaksanaan UN-CBT nantinya. Dan yang keempat, baru jika tidak memperoleh sekolah penggabung dan Dispendik telah mencarikan dengan sekolah terdekat juga masih belum terfasilitasi, baru nantinya akan difasilitasi melalui Testing Center.
“ Tolong jangan cepat putus asa berusaha dulu”, tutur Ikhsan ketika memberikan pembekalan kepada para peserta pelatihan BOS SMP (26/11). (Humas Dispendik Surabaya)