Hari ini (12/11) dua sekolah Surabaya jalani penjurian Adiwiyata Nasional, sekolah tersebut ialah SMPN 25 dan SMPN 24. Kedatangan tim juri dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) di SMPN 35 disambut hangat oleh para siswi dengan tarian selamat datang, menariknya pakaian yang digunakan ialah pakaian yang berasal dari bahan daur ulang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang turut menyambut rombongan tim juri menuturkan, sudah sejak awal sekolah telah menyiapkan program lingkungannya, melalui kegiatan dan lomba Eco School kemudian dikembangkan menjadi Adiwiyata.
“Jadi tidak ujug-ujug ada begitu saja, semuanya telah melewati proses”.
Ikhsan menambahkan program pendidikan terkait lingkungan terutama di sekolah sifatnya menyeluruh, tidak hanya bergantung pada peran Dispendik saja, namun juga didukung oleh berbagai pihak, seperti SKPD-SKPD yang terlibat, warga masyarakat, sampai jajaran sampai seperti TNI/POLRI, mereka bersama mewujudkan sebuah tempat pembelajaran yang nyaman sehingga diharapkan para siswa dapat meraih prestasi yang bagus.
Terkait program Adiwiyata SMPN 35, Kepala SMPN 35 Sumarli menuturukan untuk menghantarkan para siswa menjadi generasi emas yang memiliki akhlak mulia dibutuhkan suasana lingkungan pembelajaran yang nyaman sekaligus menyehatkan, karena sekolah merupakan proses penciptaan para calon penerus pemimpin bangsa.
Sedangkan berbicara kegiatan lingkungan SMPN 35 memiliki 16 kelompok kerja (pokja), diantaranya pokja taman, green house, toga, rumah jamur, biopori, product icon, pengelolaan kolam, kantin, sampah takakura, sampah bis beton, komposter (DUK), bank sampah, 3R (reuse, reduce, dan recycle), pengolah air limbah, Eco School, dan UKS.
Sementara itu, Yansen dari KLH menuturkan kedatangannya ke Surabaya adalah melakukan verifikasi calon sekolah Adiwiyata Nasional, kegiatan verifikasi tersebut ialah mulai dari pengeceken dokumen, kurikulum, sampai melihat langsung inovasi dan kreatifias sekolah mengembangkan program sekolah berwawasan lingkungan.
Di hari yang penjurian sekolah Adiwiyata tingkat kota juga dilakukan oleh BLH Kota Surabaya di beberapa sekolah diantaranya, SDN Karah III, SDN Ketintang I, SD Baitul Salam, SDN Pagesangan, SDN Kebonsari, SMP Al Hikmah, SDI Bahrul Ulum, dan SMPN 36.
Turut hadir dalam penjurian sekolah Adiwiyata Nasional, Kepala BLH Kota Surabaya Musdiq Ali, Camat Rungkut Drs. Ridwan Mubarun, M.Si.dan para ketua RW dan RT lingkungan sekitar SMPN 35. (Humas Dispendik Surabaya)