Sebanyak 20.729 tenaga pendidik dan kependidikan Surabaya hari ini, Senin (09/11) mulai mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) yang diselenggarakan secara serentak oleh Kemdikbud. Sebanyak 47 Tempat Uji Kompetensi (TUK) telah dipersiapkan Dispendik dalam mensukseskan pelakasanaan UKG di Surabaya mulai tanggal 9-18 November 2015.
Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh merinci dari 20.729 peserta, sebanyak 5.240 peserta berasal dari jenjang TK, 4.967 peserta jenjang SD, 4.489 peserta jenjang SMP, 2.938 peserta jenjang SMA, 2.592 peserta jenjang SMK, 397 peserta dari SLB dan 103 peserta dari pengawas.
“UKG hari pertama relatif berjalan lancar”, tutur Yusuf ketika melakukan sidak (inspeksi mendadak) di SMKN 10, SMAN 3 dan SMAN 16.
Yusuf menambahkan, dalam menjawab kebutuhan guru akan peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran, Dispendik tengah menyiapkan program P2KGS. Penguatan kompetensi guru melalui P2KGS didasarkan atas kebutuhan guru melalui penilaian diri sendiri dengan sistem online kemudian ditinjaklanjuti dengan memberikan sebuah rekomendasi berdasarkan rapor online mana-mana pengetahuan guru yang harus ditingkatkan, hal tersebut tidak lain adalah mencetak guru Surabaya profesional.
Melalui pelatihan 32 jam yang nantinya diberikan, para guru dapat meningkatkan profesionalisme mengajar. Selama pelatihan guru akan mendapatkan pendampingan dari para dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya.
“Manajemen yang digunakan dalam P2KGS ialah menggunakan sistem pijat refleksi, kepalanya yang cekot-cekot jempol kaki yang dipijat”.
Hal tersebut dilakukan agar kebutuhan guru dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran semakin matang sehingga nantinya diharapkan mampu mencetak para generasi muda yang tangguh dan berkualitas.
Yusuf menambahkan dalam pelatihan 32 jam, materi penguatan mata pelajaran guru dapat dikombanisakan dengan materi tambahan, semisal materi matematika dengan materi kurikulum anti narkoba. Pada pelajaran integral matematika dapat dijadikan sebuah grafik untuk memperoleh data berapa jumlah orang siswa yang mengetahui bahaya narkoba. Melalui analisis data yang tepat akan menjadi sebuah kajian ataupun hasil penelitian.
Sementara itu, Gatot pengawas mata pelajaran (mapel) IPS dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud mengungkapkan, UKG hanya sekedar pemetaan, karena setiap pekerjaan profesi harus dipetakan kompetensinya.
Gatot menjelaskan sebelum mengerjakan soal-soal UKG para guru terlebih dahulu diberikan latihan selama 30 menit untuk melakukan login, sampai pada latihan bagaimana cara menjawab soal-soal.
Maslacha, salah seorang guru TK yang mengikuti UKG di TUK SMKN 10 mengaku dapat memahami serta mengerjakan soal-soal UKG dengan mudah. Menurutnya, tidak ada persiapan khusus hanya melakukan diskusi terkait kisi-kisi soal bersama teman sejawatnya. (Humas Dispendik Surabaya)