Dalam rangka melihat sekaligus mengkaji perkembangan pendidikan di Kota Surabaya, khususnya terkait keberhasilan Surabaya dalam menyandang gelar Kota Layak Anak, tadi pagi (04/11) Dewan Pendidikan Kabupaten Gianyar, Bali mengunjungi Dinas Pendidikan (Dispendik). Kunjungan yang berjumlah 11 orang tersebut diterima langsung oleh Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi anggota Dewan Pendidikan Surabaya (DPS) bidang informasi Didik YRP di ruang Kartini kantor Dispendik.
I Dewa Putu Mantra Ketua Dewan Pendidikan Gianyar (DPG) mengungkapkan, selain mempelajari berbagai keberhasilan inovasi pendidikan yang berhasil di terapkan Surabaya dalam dunia pendidikan, salah satu locus kunjungan DPG juga akan mempelajari program Kota Layak Anak.
Menurutnya, konsep pengembangan program Kota Layak Anak sangat dibutuhkan guna mendorong terwujudnya Kabupaten Gianyar sebagai Kota Layak Anak juga.
“Oleh karena itu dalam pengembangan pendidikan ke depan dewan pendidikan haruslah kreatif dan profesional”.
Pada kesempatan ini, Didik menjelaskan terkait Kota Layak Anak lahir dari sebuah Grand Design Pendidikan Kota Surabaya 2025 mengamanatkan dua point penting dalam pembangunan pendidikan yaitu kebermaknaan pendidikan, & meningkatkan pemerataan mutu pendidikan. Visi dan misi “Surabaya sebagai Barometer dan Inspirator Pendidikan” perlu di operasionalkan secara konkrit melalui program-program secara komprehensif dan lintas sektoral melalui sinergi program di sekolah dan program di masyarakat.
Peningkatan akses mutu melalui program ‘Sekolah Inspirasi’ di Sekolah Kawasan. Inovasi guru, MBS, Sekolah sehat dan bersih, pengembangan bakat & minat, Budaya literasi & perpustakaan, Edupreneurship. Pemberdayaan masyarakat melalui program ‘Kampunge’ Arek Suroboyo’ dan ‘Pertisipasi Masyarakat’.Kampung Belajar, Kampung sehat & Hijau, Kampung Asuh, Kampung kreatif, Kampung Aman, Kelas Inspiratif, permberdayaan masyarakat.
“Kami mencoba untuk mengintegrasikan program Pemkot Surabaya dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan”.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan menambahkan selama kurun waktu beberapa tahun ini, Dispendik telah melahirkan berbagai inovasi di bidang pendidikan. Menurutnya ada lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya 15 Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, Aplikasi Gaji Online, dan P2KGS.
Study banding DPG kemudian dilanjutkan ke beberapa sekolah, diantaranya SMAN 16, SMKN 1, SDN Perak Barat, SMKN 3 dan SMPN 3. (Humas Dispendik Surabaya)