Penguatan kompetensi guru melalui P2KGS didasarkan atas kebutuhan guru melalui penilaian diri sendiri dengan sistem online kemudian ditinjaklanjuti dengan memberikan sebuah rekomendasi berdasarkan rapor online mana-mana pengetahuan guru yang harus ditingkatkan, hal tersebut tidak lain adalah mencetak guru Surabaya profesional.
Melalui pelatihan 32 jam yang nantinya diberikan, para guru dapat meningkatkan profesionalisme mengajar. Selama pelatihan guru akan mendapatkan pendampingan dari para dosen-dosen yang berkompeten di bidangnya.
“Manajemen yang digunakan dalam P2KGS ialah menggunakan sistem pijat refleksi, kepalanya yang cekot-cekot jempol kaki yang dipijat”, tutur Kadispendik Surabaya Ikhsan ketika memberikan pengarahan IHT di SMAN 13, Jumat (30/10).
Hal tersebut dilakukan agar kebutuhan guru dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran semakin matang sehingga nantinya diharapkan mampu mencetak para generasi muda yang tangguh dan berkualitas.
Ikhsan menambahkan dalam pelatihan 32 jam, materi penguatan mata pelajaran guru dapat dikombanisakan dengan materi tambahan, semisal materi matematika dengan materi kurikulum anti narkoba. Pada pelajaran integral matematika dapat dijadikan sebuah grafik untuk memperoleh data berapa jumlah orang siswa yang mengetahui bahaya narkoba. Melalui analisis data yang tepat akan menjadi sebuah kajian ataupun hasil penelitian.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut, juga menyampaikan Tunjangan Kinerja 2016 tidak hanya naik pada poinnya saja, namun secara rupiah pun juga akan meningkat. Kalau dulu poin minimal yakni 38 maka tahun depan menjadi 80-100, begitu pula rupiahnya jika tahun ini setiap poinnya dihargai Rp. 3.500,- maka tahun 2016 menjadi Rp. 4.000/poin.
Sementara itu, terkait buku kurikulum 2013. Dispendik Surabaya akan menyiapkan 3 skenario, pertama yakni buku tersebut diberikan kepada semua sekolah, scenario kedua diberikan kepada sekolah mandiri, karena sekolah sasaran sudah mendapatkan bantuan dari pusat, dan yang ketiga diberikan kepada sekolah mandiri dan kuota tambahan.
“Kami harapkan pada tahun ajaran baru, para siswa sudah dapat menerima buku, karena anggaran telah disiapkan”, tutur Ikhsan, Sabtu (31/10) ketika IHT SMPN 2. Untuk tingkat SMP IHT dilakukan pada 33 sekolah induk kluster yang beranggotakan 367 SMP binaan/mandiri. (Humas Dispendik Surabaya)