Enam siswa SD dari Jatim lolos pembinaan tahap V dalam International Mathematics and Science Olypiad (IMSO) tahun 2015. Selanjutnya, peserta lolos tahap lima ini akan mewakili Indonesia dalam IMSO yang digelar di Thailand mulai 1-7 November mendatang.
Dua dari enam siswa itu berasal dari Surabaya. Vanya Priscillia Bendatu asal SD Kr. Petra 9 Surabaya untuk bidang IPA dan Pradipta Arya Daniswara dari SD Al Hikmah Surabaya untuk bidang Matematika. Mulai hari ini (26/10) sampai 1 November mereka dibina langsung pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Eko Prasetyoningsih mengaku bangga karena Surabaya mempunyai wakil dalam kompetisi tingkat internasional itu. Harapannya, dua siswa ini mampu bersaing dengan murid mancanegara. “Kami yakin bisa bersaing dengan siswa asing,” kata dia kemarin.
Eko menyatakan, keyakinan itu muncul karena sejak awal seleksi IMSO berjalan ketat. Yang terpilih pastilah benar-benar memiliki prestasi. Dia menyebut, seleksi bertahap peserta dari tingkat sekolah, kecamatan, kota, hingga nasional. Siswa yang tertarik mengikuti IMSO terlebih dahulu dilihat prestasinya selama proses belajar mengajar di sekolah yang dibuktikan dengan rapor.
“Sampai akhirnya jumlah peserta yang dapat diikutsertakan untuk kegiatan seleksi tingkat kota maksimal 6 orang, masing-masing tiga orang untuk setiap bidang Matematika dan IPA,” tegas perempuan asal Ponorogo ini.
Eko menegaskan, Dispendik turut memberikan apresiasi kepada siswa berprestasi tersebut dengan memberikan uang pembinaan. Apresiasi itu tidak hanya diberikan kepada juara IMSO tingkat kota, melainkan juga diberikan kepada siswa SD peraih juara dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD.
Salah satunya ialah Hilmi Amirul Haq. Siswa kelas VI SD Muhammadiyah 15 Surabaya ini meraih juara kedua OSN SD tingkat kota. Dia mengaku senang meski tak meraih juara pertama. Sebab, sudah berkali-kali ikuti kompetisi Sains tapi baru kali ini meraih juara dua. Sebelumnya selalu gagal masuk tiga besar.
“Bukan hanya kompetisi Sains, saya juga sering ikut lomba robot. Tapi selalu sulita masuk tiga besar. Juara dua OSN SD bidang IPA ini baru pertama kalinya,” ujar putra kedua Khairil Anwar ini.
Khairil Anwar menambahkan, Hilmi pernah masuk semifinal Gebyar Ilmiah se Jawa-Bali. Masuk 20 besar lomba robot nasional, dan lain sebagainya. Dari kompetisi Sains dan robot, pria yang juga Kepala SMAN 15 Surabaya ini menjelaskan, Hilmi sering ikut lomba robot.
“Saya tidak memiliki resep khusus untuk itu (meraih juara,red), saya hanya pesan manfaatkan waktu untuk belajar. Sampai saat ini lebih sering ikut lomba robotnya, karena itu memang keinginannya sendiri,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)