Raut wajah Devy, Angga, dan Arif tampak sumringah ketika kedatangannya diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya di ruang pertemuan HOS Cokroaminto tadi sore (23/10). Kedatangannya bersama guru pembimbing tidak lain adalah meminta doa restu untuk mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia Siswa SMK tingkat nasional pada tanggal 27-30 Oktober di Batam.
Devy menceritakan, sebelum mengikuti lomba debat bahasa Indoensia tingkat nasional dirinya bersama tim bersaing ketat dengan ratusan siswa SMK se-Jawa Timur hingga akhirnya tim SMKN 10 menjadi juara pertama dan mewakili Jatim dalam lomba debat Indonesia tingkat nasional.
“Tema yang kami angkat nantinya berkaitan dengan wawasan kebangsaan sampai pada maraknya begal motor”.
Berbeda dengan Devy, Angga yang masih satu tim mengutarakan, saat ini penggunaan bahasa Indonesia bukan hanya mencerminkan ekspresi individu diri penggunanya, akan tetapi sekaligus mengekspresikan ihwal bangsa Indonesia sebagaimana dicanangkan para pencetus Sumpah Pemuda 1928. Menurutnya, dengan menggunakan bahasa Indonsia dengan baik dan benar, pengguna turut menjunjung tinggi martabat bangsa.
Dra. M. E Widie Restu guru pembimbing lomba telah menyiapkan siswanya jauh-jauh hari dengan membekali terkait pengusaan materi yang akan disajikan sampai pada mempertahankan pernyataan agar tidak mudah di bantah oleh juri ataupun peserta lainnya.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan berpesan sebelum mengikuti lomba para siswa harus mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi mental ataupun kesiapan secara fisik. Sebelum melakukan presentasi hendaknya di cek dulu kerapaian pakaian sehingga dapat tampil percaya diri dan penuh semangat.
“Sesama tim harus saling menguatkan sehingga kekompakkan dapat terjaga dengan baik”.
Ikhsan, juga menghimbau agar para siswa dan guru turut mendoakan wakil dari Surabaya dapat meraih juara di tingkat nasional, dengan demkian prestasi siswa Surabaya dapat semakin bertambah baik dari segi akademis maupun non akademis. (Humas Dispendik Surabaya)