Pemetaan dan Penguatan Kompetensi Guru Surabaya (P2KGS) bukan hanya program penguatan serta pendampingan yang diberikan kepada guru guna mencetak tenaga pendidik yang profesional, namun juga hal tersebut akan berdampak pada peningkatan mutu serta kualitas siswa di Surabaya.
P2KGS sendiri bukanlah sebuah tes seperti UKG namun lebih tepatnya menyiapkan para guru menjadi tenaga pendidik yang betul-betul professional di bidangnya. Selain itu, P2KGS hanya diperuntukkan kepada para guru Surabaya untuk menemukan kebutuhannya dan dapat segera dilakukan pembenahan.
“Jadi program ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan rotasi, TPP dan UKG. Namun lebih tepatnya membantu para guru untuk menemukan kebutuhannya dan program ini tidak di pungut biaya”, ujar Kadispendik Ikhsan ketika memberikan pengarahan IHT di SMAN 20 dan SMAN 1, tadi (09/10).
Selain itu, Ikhsan menambahkan ketika para guru mengikuti P2KGS ada banyak manfaat yang didapat pertama guru akan dilatih sesuai dengan kebutuhannya sehingga nantinya betul-betul menguasi pelajaran, dengan menguasai pelajaran dengan secara optimal otomatis siswa lebih dapat menangkap pelajaran dengan sempurna dan siswa tersebut diharapkan kompetensinya akan meningkat serta meraih prestasi yang diaharapkan.
Kedua, yakni menyiapkan para guru untuk lebih siap menghadapi tes UKG. Dengan mereka siap menghadapi UKG diharapkan banyak guru yang lolos tes dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan guru melalui TPP.
Ketiga, pelatihan 32 jam yang terdapat pada P2KGS akan dapat menambah nilai angkan kredit khususnya dalam pengurusan kenaikan pangkat.
“Pelatihan model in-on, in-on. In pertama berupa pelatihan, kemudian on-nya mempraktikkan hasil pelatihan di sekolah. In kedua berupa pelatihan kembali untuk menutupi kekurangan saat praktik sesuai evaluasi, on terakhir adalah praktik kembali,” tandasnya.
Materi dalam pelatihan model in 1 yakni mencakup kebijakan umum serta tentang displin PNS melalui PP 53 kemudian pre-test kemudian dilanjutkan dengan model in 2 dengan materi wawasan kebangsaan dan budi pekerti. Sedangkan pada materi in 3 mencakup kurikulum anti narkoba dan wawasan lingkungan, lalu dilanjutkan dengan penyusunan perangkat pembelajaran dan PTK. (Humas Dispendik Surabaya)