Sebanyak 10 pelajar SMA/SMK dan 10 pelajar SMP, hari ini (05/10) mengikuti Focus Group Discussion (FGD). FGD tersebut merupakan seleksi lanjutan dalam pemilihan Pelajar Pelopor 2015. Mereka yang mengikuti FGD ini merupakan para pelajar yang telah lolos seleksi tes tulis yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya beberapa waktu lalu.
Martadi, Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya sekaligus salah seorang juri dalam FGD ini menuturkan, penilaian FGD dititikberatkan kepada keaktifan masing-masing pelajar dalam suatu kelompok, pemecahan permasalahan sesuai dengan isu/topik yang diberikan, dan team work/kerjasama tim.
Tidak hanya itu, setelah FGD para peserta lomba langsung mengikuti tes wawancara. Penilaian pada tahap ini difokuskan kepada kemampuan penguasaan peserta menjelaskan bidang kepeloporannya, kesesuaian berkas dengan keterangan peserta, wawasan kepemimpinan dan cakrawala berfikir yang dimiliki, sikap, pandangan dan perilaku menurut penjelasan peserta dan cross check dengan guru, orang tua, pembimbing dan teman-teman sebayanya.
Sementara itu, Lucky Christian berupaya meyakinkan para juri melalui kepeloporannya di bidang lingkungan. Pelajar asal SMA Santa Maria tersebut melakukan sebuah inovasi dengan membuat gerakan Celengan Sampah “Celepah”.
Menurutnya Celepah merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk meminimalkan penimbunan sampah di pinggir sungai. Inovasi tersebut ditujukan agar sampah yang tidak dapat terurai, tidak dibuang ke sungai.
Lucky menambahkan, gerakan “Celepah” juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di dekat daerah aliran sungai, serta solusi dalam peningkatan kualitas lingkungan dan menjaga kota Surabaya agar tetap bersih dari sampah.
Berbeda dengan Lucky, Nanda Dewi Pertiwi mengawali kegiatan kepeloprannya dengan menanamkan minat baca pada anak-anak di sekitar lingkungan rumah-nya. Gerakan gemar membaca ini terinspirasi oleh telah dicanangkannya Surabaya sebagai kota Literasi.
Siswi asal SMPN 9 tersebut mengajak para anak-anak aktif membaca dengan menyediakan buku-buku lama yang masih bisa dipakai, kemudian berkoordinasi dengan perangkat RT/RW untuk menyediakan tempat membaca yang nyaman.
Tema PPS 2015 meliputi 5 (lima) Isu utama yaitu:Nasionalisme/Kebangsaan; Kewirausahaan / Entrepreneurship;Kepedulian Sosial / Persaudaraan; Kebhinekaan dalam Keberagaman Budaya; dan Budi Pekerti. Juara pertama Pelajar Pelopor tingkat kota akan diikutkan seleksi Tunas Muda Pemimpin Indonesia di Jakarta. (Humas Dispendik Surabaya)