Keberhasilan Surabaya dalam menyelenggarakan pendidikan gratis yang ditunjang melalui Pemberian bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) kepada sekolah baik negeri maupun swasta.
Pengelolaan keuangan sekolah yang semakin modern dengan menggunakan sistem online serta terintegrasi antara satu dengan yang lainnya melalui sebuah sistem Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah (SIPKS) menarik perhatian daerah lain untuk lebih dalam mengkaji serta mempelajarinya.
Tadi siang (16/09) bertempat di ruang Kartini Kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si menerima kunjungan dari para anggota Komisi D DPRD Kabupaten Ponorogo.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Komisi D Ubahil Islam menerangkan kunjungannya ke Surabaya ialah untuk mempelajari tata kelola BOSDA/BOPDA, menurutnya Surabaya dianggap mampu melakukan pengelolaan anggaran sekolah secara tertib administrasi melalui pengelolaan sistem online.
Sementara itu, Aston menuturkan bahwa dalam perancangan RAPBS sekolah-sekolah sudah menggunakan sistem online tersebut, dimadidalamnya mulai pengajuan anggaran, penentuan standard harga sudah tercantum dalam sistem tersebut. Setelah itu, jika ada revisi maka tim penyelia dispendik akan melakukan terhadap rencana penggunaan anggaran sekolah tersebut.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Aston juga menambahkan, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 30 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Selain itu, manajemen pengeloaan keuangan sekolah telah dilakukan secara online oleh sekolah-sekolah melalui, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS).
“Melalui sistem tersebut Dispendik dapat memantau penggunaan anggaran sekolah”.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, ada 15 inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Empat belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, dan Aplikasi Gaji Online. (Humas Dispendik Surabaya)