Upaya penanggulangan narkoba merupakan tanggungjawab yang besar dalam menjauhkan para generasi muda dari bahaya narkoba, hal tersebut tentunya tidak hanya tertumpu pada pemerintah ataupun BNN namun juga melibatkan kepedulian semua lapisan masyarakat. Mulai dari tokoh masyarakat, ulama, sampai para pendidik menjadi sebuah kesatuan yang erat dalam membentengi bahaya narkoba.
Keberhasilan pencegahan narkoba di kalangan dunia pendidikan juga didukung dengan adanya program P4GN. Berbagai aksi P4GN, mulai dari pembuatan kurikulum anti narkoba oleh para guru sampai dengan kegaitan-kegiatan siswa menjadi kader P4GN merupakan sebuah sinergitas bersama dalam memerangi narkoba.
Berbagai aksi penampilan siswa, mulai dari pertunjukkan gamelan jawa, paduan suara, pantomim, cheerleaders, sampai pada teaterikal mewarnai punca aksi sekolah bersih narkoba 2015 yang berlangsung tadi (27/08) di Gedung Wanita Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam rangka penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti menuturkan program sekolah bersih narkoba telah berlangsung selama enam bulan dan diikuti oleh 100 SMP se-Surabaya. Dari 100 sekolah tersebut kemudian disaring menjadi 50 sekolah, 50 sekolah tersebut kemudian diseleksi kembali sampai terdapat 20 sekolah yang benar-benar telah memiliki kriteria para juri.
“Dalam puncak aksi sekolah bersih narkoba akan diumumkan enam sekolah yang menjadi pemenang, kemudian juara pertama akan mewakili Surabaya dalam sekolah bersih narkoba tingkat provinsi”.
Suparti menambahkan, dewasa ini penyebaran narkoba tidak hanya pada kalangan orang dewasa saja, namun sudah merambah pada siswa sekolah. Oleh karena itu, salah satu syarat sekolah bersih narkoba diantarnya sekolah mampu melakukan identifikasi tentang bahaya atau efek narkoba di lingkungan siswa. Tidak hanya itu, sekolah juga harus menyediakan sarana rehabilitasi yang layak bagi para siswa yang kedapatan mengkonsumsi narkoba.
Keenam pemenang aksi sekolah bersih narkoba 2015 diraih oleh SMPN 21 sebagai juara harapan III, SMPN 6 juara harapan II, SMPN 28 juara harapan I, SMPN 23 juara III, SMPN 26 juara II, dan juara pertama diaraih oleh SMPN 3, sedangkan juara favorit disabet oleh SMPN 16.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Budi Hartono S, Pd mengungkapkan dalam mengikuti lomba sekolah bersih narkoba, pihaknya telah menyiapkan zona anti narkoba serta design pembelajaran yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran sampai pada kegiatan pembinaan anti narkoba pada seluruh komponen sekolah, mulai dari guru, siswa sampai penjaga sekolah.
Puncak aksi sekolah bersih narkoba 2015 turut dihardiri Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM, Kepala Bapemas dan KB Nanis Chairani, perwakilan BNN Provinsi, perwakilan Polrestabes, dan para kepala SMP negeri. (Humas Dispendik Surabaya)