Musikalisasi puisi Manatuto karya Sabrot D. Malioboro menjadi pra acara pembuka dalam kegiatan bedah buku “Ginjal Untuk Unas” karya siswa dan guru SMK Pariwisata Satya Widya, Sabtu (15/08).
Kepala SMK Pariwisata Satya Widya Yusuf menjelaskan, acara bedah buku ini bukan yang pertama dan bukan sebuah kegiatan yang ikut-ikutan, namun merupakan acara tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam sastra dan budaya.
“SMK tidak hanya keahlian saja, namun lebih dari itu para siswa harus dibekali sebuah kemampuan lain terutama dalam bidang sastra”.
Yusuf menambahkan dengan dengan mempelajari sastra dan kesenian lainnya akan menjaga keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Menurutnya, berbagai bentuk pengalaman hidup para siswa akan lebih bermanfaat jika dituangkan dalam bentuk karya sastra sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang membuka kegiatan bedah buku “Ginjal Untuk Unas”, mencertiakan kegiatan keliterasian awal mulanya diawali dengan lomba menulis cerpen. Selama libur sekolah, para siswa dapat menuangkan pengalaman liburan bersama keluarga ke dalam bentuk karya tulis yakni ke dalam cerpen (cerita pendek), dari kumpulan cerpen tersebut maka dipilih karya cerpen terbaik tiap-tiap sekolah untuk diikutkan lomba. Dari situlah, muncullah kumpulan cerpen karya anak Surabaya yang telah dibukukan dan dibagikan ke sekolah.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menambahkan awal mula program cerpen kemudian kini berlanjut menjadi Tantangan Membaca Surabaya (TMS) 2015 didasari oleh pentingnya sebuah ketahanan keluarga yang menjadi benteng siswa dari hal-hal neegatif dtengah masyarakat modern yang semakin majemuk.
Terkait TMS 2015, anak-anak Surabaya ditantang untuk menyelesaikan membaca 1.000.000 buku hingga akhir bulan Desember mendatang. Mekanismennya para siswa membaca buku bacaan baik di perpustakaan sekolah ataupun sumber belajar lainnya, kemudian siswa membuat resume singkat dari apa yang mereka baca kemudian melaporkan ke guru. Setelah itu barulah pihak sekolah memasukkan data jumlah buku yang telah dibaca para siswa setiap bulannya ke website TMS 2015 yang dapat diakses melalui dispendik.surabaya.go.id.
“Program TMS ditujukan bagi siswa semua jenjang dengan ketentuan yakni, untuk siswa SD/MI membaca 20 – 30 buku, SMP/MTs 15 buku dan SMA/SMK/MA 10 buku”.
Acara bedah buku “Ginjal Untuk Unas” juga diisi dengan pembacaan puisi “Alif” karya D. Zawawi Imron oleh Natasya siswi SMK Pariwisata Satya Widya serta turut menghadirkan para sastrawan-sastrawan sebagai pembicara yakni Mardi Luhung dan Cahyono Widarmanto. (Humas Dispendik Surabaya)