Kegiatan Penutupan LOS di SMPN 6, 17, 22, 26, 42, 48, 49, dan 51
Hari ini Rabu (29/07) merupakan hari terakhir bagi sebagian siswa baru yang tengah menjalani Layanan Orientasi Sekolah (LOS), selama tiga hari ribuan siswa baru dari berbagai jenjang pendidikan mendapatkan sebuah pengalaman baru ketika memasuki lingkungan sekolah baru. Mulai dari pendidikan karakterk, penyuluhan narkoba, sampai dengan pertunjukkan aksi dari berbagai ekstrakurikuler tiap-tiap sekolah.
Selain pengenalan terhadap lingkungan baru, tujuan LOS diantaranya dapat meningkatkan pemahaman orangtua dan siswa terhadap strategi pendidikan nasional, kebijakan program pendidikan kota Surabaya dan kegiatan intra/ekstra kurikuler di sekolah, mampu mempersiapkan mental belajar siswa dalam mengikuti proses pendidikan yang hendak ditempuhnya dan menghadapi tantangan, mengenali dan menghindari berbagai potensi permasalahan yang dapat menghambat pencapaian tujuan siswa dalam pendidikan, serta menginformasikan layanan bantuan untuk membantu mengembangkan prestasi atau mengatasi permasalahan siswa demi kepentingan terbaiknya.
Kegiatan Penutupan LOS di SMAN 11, 12, 16, SMA Wachid Hasyim 1, SMKN 12, dan SMK Ipiems
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan konsep LOS yang telah beberapa tahun berjalan di Surabaya ternyata sesuai dengan surat edaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang keras adanya praktik perploncoan, pelecehan, dan kekerasan masa orientasi peserta didik baru di sekolah.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menegaskan pelaksanaan LOS diharapkan tidak menjadi ajang perploncoan apalagi untuk ajang balas dendam. Materi yang diberikan dalam LOS ialah seputar kegiatan-kegiatan yang positif di sekolah.
“Para siswa baru nantinya akan mendapatkan tiga hal dalam LOS yakni pembekalan tentang tiga hal, yakni pengenalan lingkungan baru, proses adaptasi, dan memberikan kegiatan yang positif”.
Sementara itu, penutupan LOS di beberapa sekolah diwarnai dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari memberikan beragam sumbangan ke panti asuha, masjid, pondok pesantren sampai kepada Liponsos,Keputih sampai pada aksi pertunjukkan kreatifitas siswa berupa coasplay, musik, band cheerleader, paskibraka, wushu, serta pertunjukkan seni dan olahraga lainnyaa.
Kegiatan yang lebih positif juga terlihat dalam pelaksanaan LOS kali ini, seperti di SMPN 6, puluhan siswa baru dengan dibimbing para anggota OSISnya melalkukan kegiatan peduli lingkungan dengan melakukan aksi tanam pohon dan pemilahan sampah untuk dijadikan pupuk organik.
Sedangkan di SMAN 12, para siwa baru tersebut diajak untuk bersama-sama memperdalam agama dengan membaca Al-Quran secara bersama-sama di dalam kelas. Aksi memadamkan api bahaya kebakaran juga mewarnai penutupan LOS di SMPN 17. Para siswa dengan dibantu oleh para petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya mencoba memadamkan api dalam kegiatan simulasi pencegahan bahaya kebakaran.
Pada kesempatan ini juga dilakukan berbagai permainan outbound yang melatih jiwa kebersamaan sepeti halnya permainan jaring laba-laba dan keseimbang bola di atas botol yang dilakukan puluhan siswa baru di SMPN 26 dengan penuh suka cita.
Acara penutupan LOS 2015 sebagian besar ditutup dengan pelepasan balon ke udara di beberapa sekolah. Disamping itu, pengenalan visi, misi serta tata tertib sekolah juga menjadi poin penting dalam LOS. (Humas Dispendik Surabaya)