Peran serta masyarakat melalui Komite Sekolah merupakan sebuah hal penting dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di Surabaya. Oleh karena itu, keterlibatan komite sekolah menjadi hal yang penting bersama-sama mewujudkan pendidikan Surabaya menjadi lebih baik.
Tadi pagi (12/06) bertempat di Gedung Wanita pertemuan antara Komite SD digelar, pertemuan tersebut membahas tentang berbagai program-program pendidikan yang akan berlangsung, seperti PPDB, Tantangan Membaca Surabaya (TMS), dan soal TPA.
Ketua PPDB Surabaya Ir. Yusuf Masruh, MM mengemukakan PPDB Surabaya 2015 terdapat tiga jalur, yakni Jalur Khusus, jalur Kawasan, dan Jalur Reguler. Adapaun yang dimaksud dengan Jalur khusus yaitu jalur yang diperuntukkan bagi siswa berprestasi baik prestasi akademik maupun non akademik, mitra warga, serta inklusif.
Khusus pendaftaran prestasi bidang akademis dan non akademis dilakukan pada kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Untuk jalur prestasi olahraga pendaftaran melalui KONI. KONI kemudian diverifikasi oleh Dispora, sedangkan penempatan anak nantinya di tentukan oleh Dispendik hal tersebut mengacu pada indikator nilai UN untuk SMP dan nilai US untuk SD, tempat tinggal, serta tempat latihan.
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan untuk mengisi waktu libur sekolah Dispendik telah menyiapkan program TMS 2015. TMS merupakan upaya untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa, menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari, menjadikan anak Surabaya sebagai pembaca sepanjang hayat, serta sebagai perwujudan Surabaya sebagai kota literasi.
Mantan Kepala Bapemas & KB tersebut bercerita program TMS tidak begitu saja berjalan, hal tersebut diawali dengan program wajib baca buku sebelum dilakukan pembelajaran di kelas, kemudian membuat karya cerpen untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga, dan diteruskan dengan Tantangan Membaca Surabaya 2015. TMS ditujukan bagi siswa semua jenjang dengan ketentuan yakni, untuk siswa SD/MI membaca 20 – 30 buku, SMP/MTs 15 buku dan SMA/SMK/MA 10 buku.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Ibnu Sobir mengapresiasi program-program pendidikan yang telah dijalankan oleh Dispendik Surabaya, menurutnya semangat penyelenggaraan pendidikan adalah tanggung jawab bersama untuk saling member masukan dan saran guna menjadikan pendidikan Surabaya lebih baik. (Humas Dispendik Surabaya)