Jelang penerimaan rapor yang sesuai kalender pendidikan kota Surabaya jatuh tepat pada tanggal 13 Juni mendatang, tadi siang (03/06) bertempat di gedung aula lantai 2 kantor Dispendik, Dispendik sosialisasikan program Tantangan Membaca Surabaya (TMS) kepada para kepala SMA dan SM baik negeri maupun swasta.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menghimbau kepada sekolah untuk tidak menahan Surat Keterangan Lulus (SKL) dan ijazah para siswa yang baru lulus dengan alasan apapun. Untuk mengisi libur sekolah sekaligus menyambut bulan Ramadhan, Dispendik telah meyiapkan program TMS 2015.
Program TMS merupakan upaya dalam meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa, menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari, menjadikan anak Surabaya sebagai pembaca sepanjang hayat, serta sebagai perwujudan Surabaya sebagai kota literasi. Ikhsan menambahan bahwa target yang akan dicapai ialah siswa Surabaya mampu membaca 1.000.000 buku.
Ikhsan menjelaskan, bahwa nantinya sekolah-sekolah akan mendata para siswa yang mengikuti program TMS 2015. Siswa bebas menentukan pilihan jenis judul buku bacaannya asalkan masih dalam peraturan TMS 2015.
“Kami akan memperluas buku bacaan siswa, bahkan kegiatan membaca kitab suci Al-Quran mengisi puasa Ramadhan juga dapat dimasukkan kedalam daftar buku bacaannya”.
Sementara itu, dalam menanamkan jiwa nasionalisme pada tanah air, mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut berpesan agar kegiatan upacara bendera di tiap-tiap sekolah dilasanakan secara rutin. Tidak hanya itu, dalam membentuk fisik para pelajar Surabaya yang kuat dan tangguh serta siap menghadapi segala tantangan zaman, Dispendik berharap sekolah-sekolah agar dapat menggalakan kegiatan olahraga, speerti senam.
Kegiatan senam tersebut dapat dilakukan setiap harinya sebelum masuk jam pelajaran, minimal 15 menit sebelum pelajaran di mulai.
“Para siswa dan guru dapat mengkreasikan gerakan-gerakan senamnya sendiri, atau dapat diadakan lomba senam reatif antar kelas”, pungkasnya. (Humas Dispendik Surabaya)