Dalam rangka penelitian dan pengembangan kurikulum dan perbukuan PAUDNI. Tadi pagi (29/05) bertempat di ruang Dewan Pendidikan Surabaya kantor Dinas Pendidikan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adakan pengumpulan data kepada 30 Guru PAUD dan para orang tua ABK.
Kasi PAUDNI Hari Joko Susilo mengungkapkan pengambilan data yang dikemas dalam bentuk Focus Discussion Group (FGD) bertujuan untuk menyempurnakan serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan PAUD dan ABK di Surabaya.
“Ada delapan kota yang menjadi sasaran penilitian salah satunya Surabaya”.
Nurseno Wijaya dari Puskurbuk Kemendikbud menerangkan para peserta tahap pertama FGD ini merupakan mereka yang berasal dari perwakilan yayasan PAUD yang memiliki siswa ABK, kepala sekolah PAUD yang memiliki ABK, orang tua ABK dan PAUD serta para Dosen PAUD dan ABK.
“Selama beberapa jam kedepan para peserta FGD akan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan, jawaban para peserta menggambarkan kondisi riil atas keberlangsungan pendidikan PAUD dan ABK selama ini”.
Wahyu bernawati, guru dari PAUD Azzahra menjelaskan bahwa menerima para peserta didik ABK pihaknya bekerjasama dengan terapis. Sebelumnya calon siswa tersebut dilakukan uji coba terlebih dahulu dilapangan. Dari hasil uji coba kemudian akan dikonsultasikan kepada terapis, selanjutnya keputusan bersama menjadi penentu apakah siswa tersebut diterima atau tidak.
Sementara itu, Darti salah seorang wali murid dari PAUD Azzahra menyampaikan bahwa selama ini mekanisme penerimaan siswa ABK telah mengacu kepada ketentuan Dispendik Surabaya, jadi semua terfasilitasi dengan baik. (Humas Dispendik Surabaya)