Tidak hanya berprestasi di bidang akademik saja namun prestasi non akademik juga menjadi salah satu jalan untuk meraih kesuksesan. Hal tersebut dibuktikkan oleh Aryo Seno Bagaskoro, pelajar SMPN 6 tersebut berhasil meraih juara pertama lomba storry telling Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2015 tingkat kota yang kemarin diselenggarakan di kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Penemu celana dalam anak-anak anti kekerasan seksual tersebut menuturkan lewat storry telling diharapkan mampu mengembangkan pendidikan karakter pada jiwa anak. Menurutnya, saat ini pelajar tidak hanya dituntut untuk kreatif dan pintar saja namun juga harus memiliki perilaku yang baik dalam pengembangan bakatnya.
Melalui cerita rakyat Bandung Bondwoso dan Confusius, Seno membawakan storry telling tersebut dengan sangat santai naum juga tetap memperhatikan kandungan isi yang disampaikan. Judul storry telling tersebut mengangkat tentang pendidikan moral, sosialitas, serta yang paling penting pendidikan karakter.
“Tidak ada latihan khusus, kami hanya berlatih dirumah saja”, tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menjelaskan bahwa kemampuan pengembangan bakat dan kreatifitas para siswa tidak hanya diukur dari kompetensi akademiknya saja, namun pengembangan bakat dan kreatifitas juga menjadi salah satu poin utama dalam meraih sebuah kesuksesan.
Mantan Kepala Bapemas KB tersebut menambahkan dalam rangka menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN nantinya, para anak Surabaya akan bersaing dengan anak-anak dari negara lain, oleh karena itu berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa harus tersalurkan secara terarah melalui kegiatan-kegiatan lomba seperti ini.
“ Berbagai program pengembangan siswa telah diupayakan oleh Dispendik, mulai dari peneliti belia sampai pada lomba kreatifitas lainnya”. (Humas Dispendik Surabaya)