Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam meningkatkan kesejahteraan tidak hanya dilakukan kepada para PNS, namun hal tersebut juga berlaku bagi pegawai non PNS khususnya bagi para GTT/PTT dilingkungan Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Peningkatan kesejahteraan diwujudkan dengan menyetarakan gaji GTT/PTT dengan UMK kota Surabaya sebesar Rp. 2,7 juta/bulan. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi DPRD Kota Banjarmasin untuk mengkaji dan mendalami hal tersebut.
Tadi pagi (11/05), bertempat di ruang aula atas kantor Dispendik Surabaya, Dispendik menerima kunjungan rombongan Komisi 4 DPRD Kota Banjarmasin. Rombongan sebanyak 14 orang DPRD Kota Banjarmasin dimpin langsung oleh ketua Komisi 4 Aman Fahriansyah. Menurut Aman kesejahteraan GTT di daerahnya ingin ditingkatkan paling tidak separuh dari UMK Kota Surabaya.
Rombongan anggota DPRD Kota Banjarmasin diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM. Dalam sambutannya Ikhsan mengungkapkan bahwa penyetaraan gaji GTT/PTT dengan UMK Kota Surabaya juga mempertimbangkan berbagai hal, seperti ijazah yang digunakan pada waktu melamar, beban mengajar, jumlah disetiap sekolah, dsb.
Ikhsan menambahkan, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai 33,62 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Selain itu, manajemen pengeloaan keuangan sekolah telah dilakukan secara online oleh sekolah-sekolah melalui, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS).
“Melalui sistem tersebut Dispendik dapat memantau penggunaan anggaran sekolah”.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, ada sepuluh inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Kesepuluh program tersebut yakni profil sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, rapor online, try out online, PPDB online, Sahabat Dispendik, dan klinik kurikulum 2013. (Humas Dispendik Surabaya)