Kedatangan 30 siswa SMAN 5 dari Australia beberapa hari lalu, menuai berbagai pengalaman, lewat kolaborasi lima tarian yang dijadikan satu mampu memukau puluhan siswa Trandby Clollage yang hadir pada waktu pementasan. Tarian kolaborasi tersebut terdiri dari tari sajojo, tari remo, tari serampang 12, tari gambyong, dan tari jaipong.
Kolaborasi lima tarian tersebut kembali ditampilkan dihadapan Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM dan para wali murid yang datang dalam acara penyambutan,
Obit, salah satu siswa SMAN 5 yang turut menarikan tarian tersebut mengaku bangga akan berbagai budaya Indonesia yang diakui dunia. Obit menceritakan, bahwa pembelajaran di Australia mewajibkan para siswanya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti, dance, drama dan inquiry.
Selama disana, masing-masing siswa SMAN 5 bebas memilih pelajaran yang disukai. “Jadi pembelajaran yang kami dapatkan sangat mengesenkan karena kami bebas melakukan moving class“.
Obit menceritakan, ketika malam hari penggunaan listrik hanya terbatas untuk menyalakan lampu belajar dan menonton televisi bersama keluarga asuh (family time). “Untuk menghargai house fam kami rela tidak menggunakan HP ketika dinner”, pungkasnya.
Rhino, siswa SMAN 5 lainnya mengungkapkan bahwa kesadaran dan saling menghargai masyarkat australia dalam berlalu lintas sangat di junjung tinggi, terutama bagi para pejalan kaki.
“Karena rasa displin yang tinggi, untuk antri saja warga sana harus sesuai dengan garis yang dibuat”.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan mengutarakan bahwa berbagai pengalaman yang diadapat, dapat dijadikan sebuah motivasi untuk meraih kesuksesan. (Humas Dispendik Surabaya).