Hari pertama Dr Saiful Rahman sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim baru pengganti Dr Harun MSi langsung disuguhi dengan berbagai pekerjaan. Diantaranya iala persiapan Ujian Nasional (UN) 2015 yang akan dilaksanakan kurang dari dua minggu ini.
Pada hari pertamanya, Saiful langsung memimpin rapat pemantapan pengamanan UN bersama Polda Jatim. Hal ini cukup mengejutkan lantaran tahun ini peran kepolisian termasuk perguruan tinggi telah dihapus dalam pengawasan UN.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, polisi akan tetap terlibat dalam UN tahun ini, karena soal-soal UN merupakan rahasia negara. Sehingga harus tetap dilakukan pengamanan ketat untuk mewaspadai terjadinya kebocoran soal. “Sebenarnya soal bocor itu tidak ada. Tapi sengaja dibuat oknum,” kata Saiful di sela rapat pemantapan pengamanan UN di Hotel Sahid Surabaya, Rabu (1/4).
Menurut Saiful, UN seringkali dibawa-bawa dalam kepentingan politik. Hal ini yang menyebabkan kecurangan kerap terjadi. Karena itu, peran kepolisian dianggap penting.
Kepala Biro Operasional Polda Jatim Kombes Pol Mamboying mengatakan, sejak awal telah menunggu koordinasi dari Dindik Jatim untuk pengamanan UN. Hal ini diakuinya sebagai pengamanan nasional. Sehingga perlu ada pengamanan maksimal mulai dari pendistribusian soal, pelaksanaan sampai tahap pemindaian.
“Meskipun tidak diminta dinas, kami akan tetap melakukan pengamanan. Ini sifatnya pengamanan nasional,” kata dia. Setidaknya kita berada di ring dua.
Perwira menengah berpangkat melati tiga itu menegaskan, pihak kepolisian akan mengerahkan sedikitnya 3.000 personel untuk pengamanan UN. Masing-masing satuan pendidikan minimal akan diawasi dua personel. Hanya saja, tahun ini polisi tidak akan lagi mengawasi ujian di dalam sekolah, melainkan di luar pintu gerbang. Polisi dengan seragam preman. “Kita akan tetap menjaga suasana ujian kondusif. Siswa jangan sampai tegang dengan adanya polisi,” kata dia. (Humas Dispendik Surabaya)