Puluhan siswa SD tadi pagi (01/04), memenuhi setiap ruang aula kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, mereka datang dalam rangka mengikuti berbagai lomba dalam rangka seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Kreatif HAN tingkat kota.
Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih menerangkan, bahwa setiap kecamatan mengirimkan utusan satu orang siswa untuk mengikuti salah satu lomba kegiatan. Dalam seleksi lomba FLS2N dan Kreatif HAN ada beberapa jenis lomba, yakni lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris, kriya anyam, vocal tunggal, dan menggambar bercerita.
“Lomba-lomba ini merupakan lanjutan dari lomba-lomba sebelumnya yang diadakan Dispendik dalam rangka menyiapkan para siswa untuk mengikuti seleksi FLS2N tingkat provinsi”.
Pada lomba pidato, tema yang diangkat ialah tentang kejujuran, karena kejujuran adalah segalanya. Intan siswi dari SDN Sambikerep 5 membawakan pidato tentang kejujuran dengan apik. Dalam pidatonya, Intan mengajak siswa menanamkan kejujuran sejak dini, seperti ajakan untuk tidak mencontek dan tepat waktu.
Sedangkan dalam lomba menggambar, para siswa bebas mengekspresikan jiwa seninya melalui tema yang diangkat yakni tentang cinta tanah air. Hal yang paling menjadi penilaian ialah kesesuaian gambar dengan narasi , mereka diberi waktu kurang lebih 5 jam untuk menuangkan ide-ide kedalam kertas gambar.
Aming Noedhin, juri dari Dewan Kesenian Surabaya (DKS) mengakui perkembangan sastra para siswa sudah cukup bagus, karena pidato yang dibawakan mengandung arti dalam pengembangan pendidikan karakter guna mewujudkan para generasi muda yang memiliki akhlak mulia.
“Dalam penilaian ini subyektivitas penilaian juri akan digabungkan menjadi satu, sehingga hasil akhir nantinya dapat bersifat obyektif”.
Penilaian lomba pidato, penilaian vocal menjadi utama mencakup intonasi dan tema, pungkas Aming (Humas Dispendik Surabaya)