Senin sore (23/02), bertempat di kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Dispendik menerima kunjungan anggota DPRD Komisi D DPRD Kota Surabaya, kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM bersama Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si, Kabid. Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd, Kasi Kesiswaan Pendas Tri Aji Nugroho,S. Kom, dan Kasi Sarpras Pendas Achmad Zamroni.
Sutadi, anggota DPRD Kota Surabaya dari Komisi D mengemukakan, salah satu tujuan kunjungan tersebut ialah untuk bersama-sama saling berbagi pengalaman serta menimba banyak hal tentang peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya. Selain itu, juga merupakan salah satu tujuan menjadikan pendidikan Surabaya menjadi lebih baik kedepannya nanti.
“Banyaknya program pengembangan pendidikan di surabaya tidak hanya menjadikan Surabaya sebagai barometer pendidikan saja, naumn juga menjadi inspirator bagi daerah lain”.
Sementara itu, Ikhsan Kadispendik Surabaya menjabarkan dengan jumlah penduduk Surabaya yang hampir 3,5 juta jiwa, jumlah guru Surabaya mencapai 30.120 guru baik negeri maupun swasta, hal tersebut belum mencakup para pendidik non formal yang tersebar di berbagai jenjang pendidikan, sedangkan jumlah siswa surabaya mencapai 520.440 siswa.
Berkaca dari kondisi tersebut Dispendik mempunyai misi dalam mengembangkan pendidikan ke depan yakni, peningkatan kompetensi guru, peningkatan kompetensi siswa, ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, serta peningkatan kualitas sekolah.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, Aston menerangkan bahwa ada sepuluh inovasi pengembanganprogram pendidikan di Surabaya. Kesepuluh program tersebut yakni profil sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, rapor online, try out online, PPDB online, media centre, dan klinik kurikulum 2013.
“Semua database berasal dari profil sekolah, yang kemudian menjadi acuan pengembangan program lainnya”.
Membahas kurikulum 2013, Dispendik telah menyediakan sebuah klinik kurikulum yang menjadi alternatif jawaban atas implementasi kurikulum 2013 di Surabaya. Klinik tersebut dapat diakses oleh masyarakat dengan mengunjungi website dispendik.surabaya.go.id.
Ibnu Shobir, anggota Komisi D lainnya menambahkan, jalinan hubungan yang baik antara sekolah, khususnya SMK dengan dunia kerja/dunia usaha harus dipertahankan dengan baik, karena merupakan sebuah saluran bagi para siswa yang memiliki keahlian dan keterampilan untuk dapat melanjutkan atau mendapatkan yang sesuai dibidangnya, terutama dalam menghadapi MEA 2015.