Tanpa disadari peran penting pengawas dalam mengembangkan serta memajukan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya telah berjalan baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal tersebut, juga tidak lepas karena adanya dukungan semua pihak yang memiliki kepdulian menjadikan pendidikan surabaya menjadi lebih baik.
Guna mengoptimalkan kinerja pengawas dalam rangka menjadikan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya tadi pagi (21/01) menggelar pembinaan kepada 115 pengawas TK/SD dan Dikmenjur di gedung aula SMKN 6.
Koordinator Pengawas (Korwas) Drs. Bambang Soegijanto, MBA menerangkan pembinaan ini merupakan salah satu kegiatan dalam menambah wawasan ketika melakukan monitoring dan evaluasi program pendidikan yang telah berjalan di lapangan. Sehingga nantinya dapat sebagai masukan dalam menjadikan pendidikan surabaya menjadi lebih baik.
“Mereka yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 91 pengawas TK/SD dan 24 pengawas Dikmenjur”.
Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si menjelaskan terkait monitoring dan evaluasi (monev) tanggung jawab pengawas dalam mengawal kemajuan pendidikan surabaya ke depan meliputi, monev administrasi sekolah, monev. pelaksanaan/fisik, monev. keuangan, dan monev pertanggungjawaban.
Selain itu mereka juga melakukan pembinaan dan pemantauan sekolah dalam pengelolaan dan pelaporan dana BOS dan BOPDA, melakukan pemantauan dalam penyaluran TPP, serta melakukan pembinaan dan pemantauan pada proses penggunaan DAK.
Ir. Yusuf Masruh, Kepala Bidang Ketenagaan menambahkan pelaksanaan kegiatan pengawas pada tahun ini meliputi, pelaksanaan program tahunan, pelaksanaan dan pembinaan PBM, pelaksanaan SKPBM, pelaksanaan EDS, pelaksanaan program sekolah, penyusunan anggaran, serta pelaksanaan BOS/BOPDA, TPP, PKG, PKB dan SKP.
Sementara itu terkait program pendidikan ke depan, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM memaparkan program Surabaya Inspiring School 2015 merupakan sebuah konsep pengembangan program dari program-program pendidikan yang telah selama ini dilakukan.
Melalui program ini para siswa, guru, dan sekolah berkompetesi untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan kompetensi pada masing-masing bidang dalam rangka mewujudkan pendidikan surabaya menjadi lebih baik dan menjadi barometer pendidikan nasional.
“Ada enam aspek yang dikembangkan, yakni pembelajaran guru, MBS, lingkungan sekolah sehat, talenta siswa, perpustakaan, serta edupreneurship. Olah karena itu dibutuhkan sebuah kolaborasi semua pihak untuk mendukung terselenggaranya kegiatan ini agar berjalan dengan lancar”.
Dalam konsep pembelajaran guru, guru diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui inovasi media pembelajaran, pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, efisien serta menyenangkan (PAIKEM). Tidak hanya itu, guna mengapresiasi hasil pembelajaran guru juga dikembangkan pameran karya guru dan PTK.
Sedangkan peningkatan mutu dan kualitas sekolah dan siswa Surabaya dilakukan melalui lingkungan sekolah sehat, pengembangan talenta siswa, perpustakaan serta edupreneurship.
“Tidak hanya kemampuan di bidang akademik saja, namun para siswa juga harus dibekali dengan kemampuan non akademik melalui pengembangan talenta siswa serta penanaman jiwa kewirausahaan sejak dini melalui edupreneurship yang dapat dilakukan dengan mengembangkan koperasi siswa”.
Keterlibatan masyarakat juga tak kalah pentingnya guna mewujudkan manejemen berbasis sekolah (MBS) yang berkualitas, melalui pengelolaan yang akuntabel dan transparansi serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai diharapkan membawa dampak positif dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)