“Mengerikan sekali bila melihat masalah yang banyak terjadi pada anak usia sekolah. Sementara kita tahu bahwa anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan sumber daya manusia di masa mendatang yang jumlahnya besar, yaitu sepertiga dari total penduduk Indonesia dan dua pertiganya ada di sekolah. Mereka ini merupakan sasaran yang cukup strategis, posisinya terorganisir dan mudah diintervensi. Mereka juga berpotensi karena mudah menerima perubahan dan dapat berperan sebagai pembaharu, demikian tutur Drs. Bambang Soenarko, M.Si., Tim Pembina UKS Provinsi Jawa Timur, pada Pelatihan Kader KKR dan Pemantapan Program UKS di Ruang Pertemuan Perpustakaan SMPN 23 Surabaya, Selasa pagi (16/12).
Mengingat hal di atas, program UKS adalah program yang sangat tepat untuk dapat mengakomodir permasalahan anak , UKS yaitu upaya terpadu lintas program dan lintas sektor yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, tambah Bambang.
Perlu diketahui, masalah apa saja yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak dan remaja saat ini? Sebagai jawabnya, permasalahan itu di antaranya ada dalam 8 Gol UKS yaitu: Kenakalan Remaja, Merokok, Penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS, Kehamilan Pra Nikah, Kecacingan, Anemia, dan Hepatitis B. Di samping ada masalah-masalah lain seperti kekerasan fisik maupun mental, perkosaan dan exploitasi seksual, berbagai macam konflik, ketimpangan gender, masalah-masalah lingkungan, masalah-masalah kesehatan reproduksi, perilaku seks bebas, dan aborsi.
Untuk itu kiranya perlu melakukan akselerasi program usaha kesehatan sekolah, dengan melakukan beberapa strategi; meningkatkan kualitas dan cakupan UKS termasuk pelatihan Kader UKS, memantapkan Tim Pembina UKS dan meningkatkan koordinasi lintas program dan sektor, meningkatkan peran pemerintah daerah dan pemberdayaan masyarakat sekolah dan meningkatkan pelaksanaan program-program pengembangan seperti program dokter kecil, puskesmas peduli kesehatan remaja, dan lainnya.
Sementara itu, Dra. Endang Sri Purwanti, Koordinator Pembina UKS SMPN 23 yang baru, menyambut baik adanya pelatihan ini. Para kader UKS dan para pembina akan dapat menyerap berbagai wawasan baru untuk diimplementasikan dalam kegiatan kerja masing-masing Pokja UKS sehingga tercipta sekolah sehat. “Harapan saya kegiatan UKS di SMPN 23 akan lebih meningkat dengan sasaran yang tepat.”, jawab Endang ketika ditanya oleh Bambang Soenarko, sebagai narasumber. (Humas Dispendik Surabaya)