Meski sejak pagi hari gerimis mengguyur Taman Flora, namun tak menyurutkan semangat lebih dari 800 siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti kegiatan apresiasi seni sekolah luar biasa (SLB) yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, tadi (11/12).
Acara tersebut menampilkan semua bakat dan potensi yang dimiliki oleh para siswa SLB dari berbagai SLB yang terdapat di Surabaya. Mulai dari penampilan vocal tunggal, tari-tarian, pantomim, fashion show pakaian daur ulang, musik band hingga pada lomba menggambar menyemarakkan kegiatan apresiasi seni SLB kota Surabaya 2014.
Pada kesempatan ini, Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT mengungkapkan agar sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pendidikan ABK di Surabaya untuk segera mendaftarkan diri ke Dispendik Surabaya guna dilakukan pendataan, sehingga bantuan dapat segera diturunkan.
“Segera untuk mengajukan permohonan bantuan ke Dispendik, kemudian untuk kami segera proses”, tuturnya.
Tidak hanya itu, perjuangan para guru inklusif yang penuh kasih menuai apresiasi dari Walikota perempuan pertama di Surabaya tersebut. Menurut Risma -panggilan akrab Tri Rismaharini- akan menaikkan insentif guru-guru pendamping khusus (GPK) di sekolah inklusi. Mereka dinilai berjasa.
Dengan cara berbeda, guru-guru inklusi berusaha mencerdaskan para ABK. Mereka juga rela menularkan pengetahuan kepada wali murid ketika menghadapi ABK. “Saya upayakan untuk menaikkan intensif guru inklusi”, tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendididikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan banyak hal yang nantinya akan kita kembangkan melalui pendidikan inklusi ini, kedepannya seluruh sekolah di Surabaya dapat memberikan layanan pendidikan inklusi.
Saat ini Dispendik tengah menyiapkan program belajar keahlian khusus bagi para siswa ABK pada jenjang SMK. Melalui program keahlian khusus ini, para siswa dapat praktek langsung dilapangan.
“Kedepannya nanti tidak menutup kemungkinan, program keahlian khusus ini dapat dikembangkan pada jenjang SMP, sehingga mereka mempunyai bekal untuk masa depan kelak”.
Disisi lain, Kabid. Pendidikan Dasar Dra. Eko Prasetyoningsih mengungkapkan Dispendik sangat berterina kasih kepada pada guru dan sekolah inklusi. Berkat kerja keras mereka Surabaya berhasil meraih Inclusive Education Awards 2014. “Pemkot memberikan perhatian serius akan prestasi dan perkembangan ABK di Surabaya”, tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)