Masih dalam rangka peringatan Hari Guru, tadi pagi (25/11) bertempat lokasi makam Ngagel Rejo, puluhan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya menggelar acara tabur bunga ke makam para pahlawan serta para kerabat sesama guru yang telah wafat.
Sumarto, ketua PGRI kota Surabaya menjelaskan, kegiatan tabur bunga ini tidak hanya dilakukan di satu lokasi ini, namun ada beberapa temat yang menjadi kunjugan ziarah para guru, seperti TMP Mayjend Sungkono, dsb.
“Acara tersebut merupakan salah bentuk ungkapan pernghargaan kepada para guru dan pahlawan yang telah gugur mendahului kita”, tuturnya.
Kegiatan tabur bunga bersama PGRI turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, Kabid. Dikmenjur Drs. Sudarminto dan Kabid. Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh.
Dalam sambutannya, Ikhsan mengemukakan dalam rangka memperingat Hari Guru yang jatuh tepat pada tanggal 25 November ini, sudah sepatutnya kita dapat mengenang jasa para guru ataupun para pahlawan yang telah mendahului.
“Mereka yang telah wafat banyak memberikan sumbangsih pada kemajuan bangsa ini, untuk itu perlu kita hargai”.
Acara kemudian dilanjutkan dengan acara doa bersama dan tabur bunga di makam pahlawan nasional Bung Tomo. Bung Tomo merupakan salah satu orator ulung di depan corong radio, membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda.
Sejarah mencatat bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangat dahsyat. Tidak ada rasa takut sedikitpun menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap. Oleh karena itu, tanggal 10 November pun kemudian kita kenang sebagai Hari Pahlawan. (Humas Dispendik Surabaya)