Penampilan musik perkusi secara apik dan rancak ditunjukkan oleh para siswa-siswi SD SAIM. Mereka membawakan lagu daerah “Cublek-cublek suweng” dihadapan para tamu undangan bedah buku “Setiap Orang Tua adalah Hero, Bedah Buku dan Catatan Pendidikan dari Negara lain” yang diadakan, Sabtu (22/11) di Gedung Graha Wiayata, Lt2 Universitas 17 Agustus (UNTAG) Surabaya.
Namun, ada sesuatu hal yang menarik yakni alat-alat perkusi yang dipergunakan dalam membawakan lagu “Cublek-cublek suweng” berasal dari bahan bekas yang dapat didaur ulang menjadi sebuah alat musik yang berguna.
Rektor UNTAG Prof. Dr. Hj. Ida Aju Brahmasari menturkan kegiatan bedah buku ini merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan serta meningkatkan budaya literasi di kalangan orang tua, pendidikan serta para pelajar di Surabaya. Aju menambahkan buku yang dibedah adalah hasil karya dua mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Psikologi UNTAG yaitu, Sinta Yudisia dan Hamdiyatur Rohmah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. PSi, MM dalam sambutannya mengemukakan dibutuhkan adanya dukungan dari semua pihak dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya. Oleh karena itu, peran aktif para guru, orang tua, maupun para siswa menjadi sebuah kekuatan dalam menjadikan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional.
Ikhsan menambahkan dalam menanggulangi permasalahan anak di kota Surabaya, pihaknya telah berupaya selama beberapa tahun ini melalui konselor sebaya yang kini pengembangannya menjadi ekstrakurikuler konsleor sebaya.
Salah satu tujuan konselor sebaya ini, yakni mencegah perilaku negatif pelajar dan menanamkan Emotional Quotient dan Adversity Quotient yang kuat kepada pelajar serta menjadikan mereka Agent of Change bagi siswa lain.
Target dari konselor sebaya ini nantinya akan menjadi ekstrakurikuler konselor sebaya di setiap sekolah. Melalui ekstrakurikuler konselor sebaya, diharapkan sekolah dapat menampung permasalahan siswa sejak dini serta melalui program konselor sebaya ini dapat mensosialisasikan konsep positif diri siswa dalam kehidupan belajar mengajar mereka.
Pemkot surabaya juga memfasilitasi permasalahan anak melalui “Rumah Sahabat Anak”. Rumah sahabat anak ini didirikan untuk membantu anak-anak mengatasi permasalahan mereka. Misalnya, permasalahan pelajaran maupun masalah yang dihadapi di sekolah. Anak-anak bisa curhat melalui telepon dengan menelpon ke nomor halo anak Surabaya 08001111000 dan 031-5462233. (Humas Dispendik Surabaya)