Sebanyak 120 guru BK perwakilan masing-masing SMP, SMA dan SMK se- Surabaya tadi pagi (09/10), mengikuti Training of Tarainer (TOT) di aula belakang kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari ektrakurikuler konselor sebaya yang kini telah berlangsung di sekolah-sekolah surabaya.
Pelatihan TOT ini berlangsung selama dua hari, yakni 9-10 Oktober 2014. Dalam pelatihan yang mengusung tema “BK Sahabat Siswa” para guru BK medapatkan materi 4, 5, 6, dan 7 dari 1o modul yang telah dipersiapkan. Modul yang dilatihakan tersebut terkait materi tentang Anak Konvensi Hak Anak, Keterampalin Hubungan Antar Individu, Keterampilan Anak Masa Kini, dan Keterampilan Menghadapi Masalah. “Sebelumnya para guru telah dilatih tentang modul 1, 2, dan 3 pada kegiatan sosialisasi ekstrakurikuler konselor tahap I”, tutur Didiek YRP instruktur TOT dari Genta.
Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menuturkan sebagai bentuk solusi terhadap penanganan permasalahan anak yang kerap terjadi di surabaya, Dispendik selama dua tahun ini telah merintis konselor sebaya yang kini berkembang menjadi ekstrakurikuler konselor sebaya.
Banyak para siswa yang ternyata merasa nyaman menyalurkan keluh kesahnya kepada para pendamping ketika mereka mengalami suatu permasalahan, untuk itu kita ingin menjadikan guru BK sebagai sahabat siswa, tidak lagi sebagai polisi di sekolah.
TOT yang diberikan kepada guru BK ini, untuk melatih mereka sebagai instruktur dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan ekstrakonselor sebaya tahap II nanti. Mereka yang dilatih akan melakukan pendampingan kepada guru BK lainnya.
Bentuk pelatihan dan pendampingan nantinya biasa disebut Blending, yakni merupakan percampuran antara guru BK, wakasek kesiswaan dan para pendamping. Dengan demikian melalui ekstrakurikuler konselor sebaya dapat membantu guru BK dalam meminimalisir permasalahan remaja serta dapat membentuk jiwa keteladanan siswa. (Humas Dispendik Surabaya)