Konseling teman sebaya adalah layanan bantuan konseling yang diberikan oleh teman sebayanya , biasanya seusia atau tingkatan pendidikannya sama atau hampir sama, yang telah terlebih dahulu diberikan pelatihan-pelatihan untuk menjadi konselor sebaya. Sehingga mereka diharapkan dapat memberikan bantuan baik secara individual maupun kelompok kepada teman-temannya yang bermasalah ataupun mengalami berbagai hambatan dalam perkembangan kepribadiannya. Kegiatan ini diluncurkan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya berlaku untuk semua sekolah, ditandai dengan penyematan Pin “Pelajar Penggerak Perubahan Kota Surabaya” secara simbolis, Senin pagi (22/9).
Pada awalnya konseling teman sebaya muncul dengan konsep peer support yang dimulai pada tahun 1939 untuk membantu para penderita alkoholik (Carter,2005:2). Konsep tersebut diyakini bahwa individu yang pernah kecanduan alkohol dan memiliki pengalaman berhasil mengatasi kecanduan tersebut akan lebih efektif dalam membantu individu lain yang sedang mencoba mengatasi kecanduan alkohol. Dari tahun ke tahun konsep teman sebaya terus merambah ke sejumlah lembaga dan ternyata sangat bermanfaat.
Penyematan pin konselor sebaya dilakukan secara serentak oleh para kepala sekolah kepada guru BK, wakasek kesiswaan dan para kader konselor sebaya pada upacara bendera.
Seperti yang dijumpai di SMPN 17, Kepala SMPN 17 Achamad Syahroni menyematkan pin kepada 10 siswa dan dua pembina. Sedangkan di SMPN 28 Tjipto Wardoyo kasek SMPN tersebut mnyematkan pin kepada 10 siswa dan tiga pembina, ia menamakan para guru BK dan wakasek kesiswaan yang akan membina siswa dalam ekstrakulikuler konselor sebaya sebagai “Sahabat Siswa”. Sementara itu, di SMPN 43 Kasek SMPN 43 Drs, Moch. Kelik menyematkan pin kepada 10 siswa dan tiga pembina.
Di tempat terpisah, penyematan Pin secara simbolis dilakukan kepada Siti Halimah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 23 Surabaya oleh Kasek SMPN 23 Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, sekaligus menandai sebagai Pembina Penggerak Konselor Sebaya, mengatakan bahwa syarat menjadi Konselor Sebaya adalah telah berpengalaman sebagai pendidik sebaya melalui pelatihan-pelatihan. Selain itu, mereka mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk membantu klien, terbuka pada pendapat orang lain, menghargai dan menghormati klien, peka terhadap perasaan orang dan berempati, perasaan stabil dan kontrol diri yang kuat, mempunyai pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan menciptakan suasana nyaman dan komunikasi interpersonal. Dan yang lebih penting, mereka sanggup atau bisa memegang kepercayaan, tambah Halimah.
Dalam memberikan konseling, dikenal beberapa keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya. Disamping adanya ketrampilan dan kemampuan untuk mengenali dan berhubungan dengan emosi dan pikiran orang lain, dan melihat sesuatu melalui cara pandang dan perasaan orang lain.
Kegiatan PPP Kota Surabaya ini diawali dengan kegiatan pelatihan bagi 1 (satu) orang guru Urusan Kesiswaan, 2 (dua) orang guru BK, kegiatan Internet Sehat, dan pelatihan Konselor Sebaya bagi 10 (sepuluh) siswa setiap sekolah se Kota Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)