Salah satu unsur keberhasilan membangun pendidikan dan dunia ketenagakerjaan yakni menghasilkan para lulusan-lulusan kompeten yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Pagi tadi (08/12) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemdikbud menggelar workshop “Penyiapan Surabaya sebagai kota peyelarasan pendidikan dengan dunia kerja serta pengisian SMBD”. Acara terebut dihadiri oleh para kepala SMK dan perwakilan lembaga kursus yang terdapat di Surabaya.
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan Muslikh, SH menerangkan dewasa ini banyak lulusan dari para siswa SMK maupun lembaga kursus yang jenis perkerjaannya kurang sesuai dengan kompetensi di dunia kerja yang dibutuhkan. “Seperti lulusan SMK teknik listrik menjadi penjual sebuah produk atau, dsb”.
Pada kesmpatan ini, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan mencoba untuk membuat sebuah sistem yang dinamakan sistem menajemen berbasis data (SMBD). Sistem tersebut nantinya sebagai bentuk penyelarasan dunia pendidikan dengan dunia kerja.
Melalui sistem tersebut, data setiap siswa, kompetensi sekolah akan dijadikan acuan dalam melakukan penyelerasan dengan dunia kerja yang membutuhkan, sehingga nantinya dapat tepat sasaran
Muslikh menambahkan, kedepannya nanti kompetensi lulusan yang digunakan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga tidak lagi salah sasaran. Begitu sebaliknya, dunia kerja harus seluas mungkin memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pencari kerja, terutama pada lulusan SMK ataupun lembaga kursus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM dalam paparannya menyampaikan upaya menyiapkan para lulusan dalam menghadapi tantangan dunia kerja kedepan telah dipersiapkan melalui berbagai program, mulai dari program pendidikan lifeskill, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, hingga pada pengembangan mutu dan kualitas pendidikan telah dilakukan.
Senada dengan Ikhsan, Kepala Bappeko Surabaya Agus Sonhaji menambahkan penyediaan sarana prasarana bagi para pelaku dunia usaha tengah dikembangkan mulai dari pengurusan ijin usaha yang tidak berbelit-belit hingga pada kemudahan akses perdagangan, seperti pembangunan pelabuhan teluk lamong hingga pada akan dibangunnya moda transposai massa (monorail). “Dengan begitu, diharapkan banyak investor yang masuk dan dapat lebih banyak meyerap tenaga kerja, terutama pada lulusan SMA/SMK”. (Humas Dispendik Surabaya)