Kemarin (07/08), bertempat di aula atas kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya. Tiga sekolah yang akan menuju lomba sekolah adiwiyata tingkat nasional 2014 melakukan presentasi, guna nantinya dari hasil presentasi tersebut dapat dijadikan masukan terhadap pengembangan program-program sekolah adiwiyata yang akan melaju ke lomba sekolah adiwiyata tingkat nasional.
Ketiga sekolah surabaya yang akan melaju pada lomba sekolah adiwiyata tingkat nasional tersebut ialah SDN Sememi I, SMPN 11 dan SMPN 36.
Kepala Bidang Kesenian, Olahraga dan PLS Drs. Dakah Wahyudi menyampaikan, bahwa sekolah-sekolah yang melakukan presentasi program pengembangan sekolah adiwiyata ini, selanjutnya akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut dari dari sekolah adiwiyata mandiri, seperti SMPN 26. “Jadi ini merupakan sebuah penguatan yang dilakukan Dispendik dalam mencetak sekolah-sekolah yang berwawasan linkungan/Adiwiyata”.
Dalam presentasinya, Trubus kepala SDN Sememi I mengungkapkan misi utamanya dalam mengembangkan sekolah berwawasan lingkungan, salah satunya yakni menanamkan kecintaan terhadap upaya pelestarian lingkungan kepada siswa serta menanamkan pemahaman dan kepedulian dalam mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Melalui misi tersebut, sekolahnya dapat mengembangkan program pelestarian lingkungan seperti, adanya kaijan lingkungan, kegiatan pemilahan sampah, bank sampah, kegiatan daur ulang sampah (reduse, reuse recycle), pembuatan hutan sekolah, pembuatan lubang resapan biopori, roof garden, hingga kegiatan terintegrasi dengan pembelajaran di sekolah.
Tak kalah menariknya dengan parapan SDN Sememi I, Akh. Suharto kepala SMPN 11 menerangkan bahwa awal mula dalam membentuk sekolah yang berwawasan lingkungan di daerah surabaya utara tersebut mengalami banyak kendala seperti kondisi lingkungan yang masih kotor, kantin yang tidak sehat, serta lingkungan di sekitar sekolah yang kurang perhatian terhadap kesadaran menjaga lingkungan.
“Tapi Alhamdulillah semua bisa tertangani, berkat adanya komitmen bersama antar siswa , guru, sekolah, hingga, masyarakat dalam menjaga kondisi lingkungan sekitar agar tetap bersih, nyaman, dan bermanfaat”, tuturnya.
Suharto menambahkan bahwa kini sekolahnya memiliki sarana intalasi pengelolan limbah kantin yang dapat menghasilkan 68.500 lt air bersih tiap tahunnya. Selain itu, usaha dalam penghematan energi juga dilkukan sekolah tersebut melalui mengurangi penggunaan lampu dengan pencahayaan matahari, mengurangi air pam dengan menggunakan air limbah, gerakan hemat listrik serta pemanfaatan air tadah hujan.
Acara presentasi ditutup dengan persentasi pengemabangan program sekolah berwawasan lingkungan oleh SMPN 36. Menurut penyaji dari SMPN 36, salah satu program yang dilakukan sekolahnya saat ini, ialah pemanfaatan keranjang takakura dan pupuk komposter untuk penghijauan. (Humas Dispendik Surabaya)