Sebagai Kota Literasi yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu yang bertepatan dengan hari pendidikan, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Badan Arsip dan Perpustakaan (Baprus) tak henti-hentinya meningkatkan minat baca kepada masyakat, terutama pada siswa.
Melalui kurikulum wajib baca yang telah diterapkan di sekolah-sekolah, diharapkan dapat merangsang minat baca sejak dini. Tidak hanya itu, guna mendukung peningkatan minat baca di kalangan pelajar, Dispendik akan membuat sebuah program tantangan membaca kepada para siswa.
Hal tersebut di sampaikan Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM dihadapan para undangan seminar nasional perpustakan untuk pendidik di STIE Perbanas, Sabtu (13/06)
Menurut Ikhsan, dalam program tantangan membaca, para siswa yang berhasil menyelesaikan tentangan tersebut akan mendapatkan setifikat dari Walikota atau dari Kadispendik.
Dalam program tantangan membaca ini, siswa yang mengikuti program tersebut harus dapat menyelesaikan tantangan membaca minimal 10 buku bacaan sastra dalam satu tahun serta membuat resumenya. “Referensi buku-bukunya sedang kami siapkan”.
Melalui program tantangan membaca ini, diharapkan para siswa dapat meningkatkan pengetahuannya di berbagai macam bidang, yang nantinya dapat menjadi bekal bagi masa depannya kelak. (Humas Dispendik Surabaya)