Persiapan demi persiapan dalam rangka mensukseskan penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru (PPDB) online telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, mulai dari penyusunan aturan, jadwal, hingga kepada sosialisasi-sosialisasi di beberapa kecamatan telah dilakukan.
Tadi pagi (05/06), bertempat di gedung aula belakang Dispendik. Dispendik lakukan konferensi pers kepada para awak media baik cetak maupun elektronik. Acara tersebut bertujuan untuk menyebarkan informasi terkini melalui media tentang PPDB online 2014 kepada masyarakat.
Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerangkan bahwa secara garis besar aturan PPDB hampir sama seperti tahun lalu, hanya sedikit ada perbedaan. Jika pada tahun lalu peserta bisa mendaftar lebih dari dua sekolah didalam/diluar sub rayon, kini peserta hanya bisa mendaftar maksimal dua sekolah. Satu sekolah didalam/diluar sub rayon wilayah, satu sekolah didalam sub rayon wilayah.
Tidak hanya itu, waktu pendaftaran PPDB online juga mengalami. Jika tahun lalu pendaftaran dibuka pukul 08.000 dan di hari terakhir ditutup pukul 16.00, kini pendaftaran dimulai pukul 00.00 dan di hari terakhir ditutup pukul 23.59.
Agar mempermudah masyarakat dalam memahami aturan-aturan terkait PPDB, Dispendik telah menyiapkan video sketsa yang berisi tentang petunjuk teknis PPDB. “Nantinya video tesebut akan di sebarkan ke sekolah-sekolah guna disosialisasikan kepada masyarakat”.
Sementara itu, terkait tes potensi akademik (TPA) yang menjadi salah satu prasyarat peserta dalam masuk ke sekolah kawasan. Dekan Fakultas Psikologi Unair Seger Handoyo mengungkapkan konsep TPA sama seperti tahun lalu, tapi soalnya akan berbeda dalam tahun ini.
Seger menambahkan, saat ini soal-soal TPA tengah mulai disusun. Penyusunan soal-soal TPA setidaknya melibatkan 15 dosen dari Fakultas Psikologi Unair.
Terkait kendala teknis yang muncul pada saat hari terakhir PPDB tahun lalu, pihak ITS selaku mitra pendukung IT Dispendik dalam PPDB online angkat bicara. Menurutnya, salah satu faktor masalah tersebut timbul, yakni banyaknya orang tua yang menggunakan gadget dalam memantau perkembangan peringkat anaknya.
Sehingga para peserta lain yang ingin mendaftar menjadi kesulitan. Ini karena gadget-gadget tersebut memiliki sever sendiri yang kurang bisa terpantau pergerakan traiffick-nya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ITS telah melakukan pembenahan sistem yang kini telah siap digunakan dalam PPDB online nantinya.
Acara konferensi pers tekait sosialisasi PPDB online 2014 dihadiri juga oleh pihak dari Ombudsman Jawa Timur, Telkom, Radnet, Fakultas Psikologi Unair, Dewan Pendidikan, dan para awak media. (Humas Dispendik Surabaya)