Wajah Adelia Roro tampak berbinar ketika bersama kepala sekolah dan guru pembimbingnya diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM di Kantor Dispendik Surabaya, siang tadi.
Kedatangan siswi kelas X SMAN 13 tersebut bertujuan untuk meminta doa restu untuk mewakili Surabaya dalam mengikuti program pertukaran lingkungan hidup di Australia Barat (Environment Exchange Program).
Environment Exchange Program Australia, merupakan salah satu program Eco School 2013 yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tunas Hjau dan PT. Pembangkit Jawa-Bali.
Mantan juara Eco Student (Junior) of the Year 2011 dan Eco Student (Senior) of the Week VII 2013 tersebut menuturkan, bahwa sebelum berangkat ke Australia Barat dirinya terlebih dulu mengikuti seleksi Environment Exchange Program Australia yang diadakan oleh Tunas Hijau.
Roro menambahkan, prestasi yang diraihnya selama ini berkat konservasi air lewat pembuatan lubang resapan biopori. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan kadar air tanah agar tetap terjaga kandungannya.
Bersama Yuniati, guru pendampingnya ia terus belajar mengembangkan berbagai macam program-program lingkungan hidup di sekolahnya. Mulai dari pembuatan bank sampah hingga pupuk oraganik (kompos) telah dilakukan.
Sesampainya di Australia Barat nanti, bersama rekan-rekan sebayanya dari berbagai negara. Roro akan membuat sebuah buku tentang keunikan kelestarian lingkungan hidup di negeri kanguru tersebut.
Kepala SMAN 13 Drs. H. Yatno Yuwono mengaku bangga akan prestasi yang telah ditorehkan oleh salah satu siswinya tersebut. Ia sangat mendukung program-program lingkungan yang telah diterapkan di sekolah wilayah Surabaya tersebut. “Kami mendukung akan keterlibatan siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan”, tuturnya.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menerangkan bahwa program eco school merupakan salah satu embrio dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di lingkungan sekolah. “Program tersebut merupakan salah satu indikator dalam peniliaian sekolah adiwiyata hingga Adipura”, paparnya. (Humas Dispendik Surabaya)