Hujan deras mengguyur kota pahlawan namun tak menyurutkan antusiasme warga Surabaya untuk menyaksikan Parade Budaya dan Pawai Bunga 2014, Minggu (4/5). Bahkan, peserta pawai budaya juga masih terlihat semangat menghibur warga yang tumplek blek di depan Gedung Grahadi.
Tepat pukul 14.00 WIB, Wali Kota Surabaya melepas iring-iringan parade di Tugu Pahlawan. Di barisan depan, Paskibraka Pemkot Surabaya memimpin gerak langkah barisan, disusul gemuruh genderang dari drum band taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya. Keseluruhan, sebanyak 75 peserta parade turut memeriahkan kegiatan tahunan dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-721.
Deretan mobil hias bunga dengan beragam bentuk menarik berhasil menyita perhatian warga Surabaya. Walaupun, hujan warga masih tetap mengabadikan momen spesial itu dengan kamera maupun ponsel. Selain mobil hias, parade budaya juga menampilkan tari-tarian budaya dari sejumlah daerah, pertunjukan musik, hingga fashion show.
Rute yang dilalui peserta start Tugu Pahlawan hingga finish di Taman Surya. Mereka melewati Jl. Gemblongan, Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Jaksa Agung Suprapto. Sekitar satu jam sejak pemberangkatan parade, barisan depan arak-arakan sudah sampai di Taman Surya. Di situ, wali kota beserta beberapa pejabat Muspida Surabaya telah menanti.
“Tingginya antusiasme warga dalam menyaksikan Parade Budaya dan Pawai Bunga 2013 ini menjadi salah satu tanda kesuksesan acara,” tegas Yayuk Eko Agustin, Sekretaris Panitia HJKS ke-720.
Yayuk Eko Agustin, Sekretaris Panitia HJKS ke-721 menjelaskan kegiatan ini tak hanya milik pemkot saja, melainkan milik seluruh warga Surabaya. Semua elemen sangat aktif mendukung terselenggaranya parade. Beberapa perusahaan juga turut menyemarakkan melalui desain mobil hiasnya masing-masing. Bahkan, ada juga peserta yang dari luar Surabaya.
“Pawai tahun ini mengedepankan parade budaya dan bunga, bukan bunga saja, jadi ini lebih meriah. Agenda ini sudah menjadi ikon nasional. Tiap tahun kualitasnya terus kita perbaiki. Ini persembahan dari Surabaya untuk Indonesia menuju dunia,” jelas Yayuk.
Senada disampaikan Kepala Dinas Kebuadayan dan Pariwisata Surabaya, Wiwiek Widayati secara kualitas kita terus berupaya meningkatkan. Karena agenda ini sudah menjadi komoditas pariwisata yang bisa dijual mendatangkan wisatawan ke Surabaya.
“Peningkatan kualitas tersebut diantaranya dengan melakukan seleksi terhadap tampilan-tampilan yang akan menjadi peserta kegiatan ini. Dia mencontohkan, untuk pawai bunga, bunganya harus benar-benar dari bunga, bukan dari stereofoam,” jelasnya.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan pawai parade budaya dan bunga turut dimeriahkan oleh puluhan pelajar SMP dan SMA Surabaya dengan mengenakan beraneka ragam kostum. “Kesemarakan suasana parade semakin bertambah, ketika para siswa dengan mengenakan kostum-kostum unik tersebut, disambut antusias oleh warga Surabaya”. (Humas Dispendik Surabaya)