Sekitar 70 orang guru SD yang tergabung dalam UPTD Bina Pengelolaan Sekolah Surabaya II, yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut, Gunung Anyar dan Tambaksari antusias mengikuti workshop program From Learning to Living yang dimotori oleh Tunas Hijau, di Ruang Pertemuan Lt. 2 SMPN 23 Surabaya, Kamis siang (10/4).
Bram Azzaino, aktivis Tunas Hijau, di sela-sela workshop mengatakan bahwa program From Learning to Living ini akan berjalan selama 6 bulan ke depan di Surabaya, dimulai sejak diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kementerian Lingkungan Hidup pada 22 Maret 2014. Bersamaan dengan peluncuran program tersebut, Kota Surabaya resmi menjadi kota menuju Sustainble Consumption & Production (SCP), tambah Bram.
From Learning to Living dan Kota SCP berisi program-program pola konsumsi hijau, yaitu kegiatan untuk mendukung terimplementasinya kebiasaan berpola hidup hijau di masyarakat. Salah satunya adalah kampanye di sekolah-sekolah untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah mengenai produk-produk ramah lingkungan (hijau) serta mendorong tersedianya lebih banyak produk hijau. Memilih produk yang ramah lingkungan adalah langkah pertama dalam konsumsi hijau.
Program penghematan energi terukur dan penerapan pola konsumsi berkelanjutan tidak hanya dijalankan di sekolah saja dengan melibatkan seluruh warga sekolah untuk berpola hidup ramah lingkungan. Tetapi program lingkungan ini juga melibatkan keluarga-keluarga di Surabaya, melalui keterlibatan anak-anak di sekolahnya. Keluarga-keluarga yang terpilih akan dibimbing untuk menjadi Green Family berdasarkan indikator-indikator sederhana konsumsi hijau terkait penggunaan energi, penggunaan produk-produk hijau, serta pengolahan sampah di rumah tangga.
Di samping itu, keluarga-keluarga tersebut juga didorong untuk dapat menyosialisasikan implementasi pola konsumsi hijau di lingkungan sekitarnya, melalui kegiatan road show yang dilaksanakan secara bergiliran setiap bulan. Kegiatan road show akan dikemas lebih menarik dan bersifat hiburan (entertaining campaign) dalam bentuk cerita-cerita dan foto-foto menarik.
Pada bulan November 2014, akan dilaksanakan pemberian penghargaan bagi 3 sekolah terbaik, 3 keluarga terbaik, 3 cerita dan foto terbaik, serta penghargaan-penghargaan kategori khusus lainnya. Penghargaan akan diserahkan oleh Wali Kota Surabaya. Juga akan dilaksanakan serah-terima program/strategi lengkap pelaksanaan From Learning to Living: Kota SCP dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada Pemerintah Kota Surabaya.
Ismarwanto, guru SDN Penjaringan Sari I, satu di antara peserta workshop From Learning to Living, mengatakan bahwa program ini sangat bagus. Kami dapat menambah wawasan bagaimana seharusnya menggunakan energi listrik di sekolah. Jika selama ini penggunaan listrik di sekolah hanya diserahkan kepada penjaga sekolah tanpa adanya pengawasan, maka setelah ini kami akan melibatkan seluruh warga sekolah. Dimulai dari keterlibatan guru, siswa, dan tenaga kependidikan lainnya untuk memulai berpola hidup ramah lingkungan, tambahnya. (Humas Dispendik Surabaya)