Sebagai upaya mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan (Adiwayata) tingkat Mandiri, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya mengadakan pembinaan kepada sekolah-sekolah adiwiyata, kemarin (23/01) di gedung aula kantor Dispendik Surabaya.
Setelah tahun lalu, SDN Kandangan II dan SMK Mater Amabilis memperoleh predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, maka untuk selanjutnya kedua sekolah tersebut akan melakukan pembinaan kepada sekolah binaannya guna mewujudkan sekolah-sekolah di Surabaya menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan kemudian menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri,serta sekaligus mewujudkan Surabaya sebagai barometer pendidikan.
Kepala Bidang Kesenian, Olah Raga, dan PLS Drs. Dakah Wahyudi, M.Pd mengungkapkan, diharapkan para sekolah yang telah memperoleh predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri dapat melakukan pembinaan secara optimal kepada sekolah-sekolah binaannya agar nantinya banyak terwujud sekolah-sekolah di Surabaya memperoleh predikat sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan nantinya dapat menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri.
Sementara itu, Kasi Keseninan dan Olah Raga Damaris Patmiasih mengungkapkan bahwa semenjak tiga tahun lalu, sekolah-sekolah yang telah memperoleh predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri berkewajiban melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah binaannya agar dapat meningkatkan kualitasnya menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, kemudian menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri. “Syarat untuk menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri, harus mempunyai sekolah binaan”.
Sekolah yang menjadi binaan SDN Kandangan II, diantaranya SDN Manukan Kulon III, SDN Sambikerep I, SDN Sambikerep II, SDN Sambikerep III, SDN Made I, SDN Made II, SDN Bibis 113, SDN Lidah Kulon I, SDS Raden Patah, serta SD At-Taqwa.
Sedangkan, sekolah-sekolah yang menjadi binaan SMK Mater Amabilis, yakni SDN Kaliasin I, SDK Kristus Raja, SDK Theresia, SMPN 43, SMPN 45, SMPK Santa Stanislaus, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 9.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari BLH Kota Surabaya Satriyo. Satriyo menuturkan, terdapat empat komponen yang terdapat dalam program sekolah Adiwiyata. Empat komponen tersebut meliputi, kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berwawasan lingkungan, kegiatan lingkungan yang bersifat partisipatif, serta pengelolaan saran pendukung yang ramah lingkungan. (Humas Dispendik Surabaya)