Sabtu (19/10). Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, mengadakan kegiatan focus group discussion (FGD) di Gedung Aula atas Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya Jalan Jagir Wonokromo 354-356 Surabaya.
Sekitar 40 peserta yang terdiri dari para siswa, guru, kepala sekolah, pengawas dan para dosen UNESA mengikuti kegiatan FGD Kemendikbud. Menurut Dr. Heru Purnomo narasumber dari Kemendibud menjelaskan, bahwa FGD ini bertujuan mengembangkan instrumen model pendidikan beretika dan berbudaya. Instrumen ini nantinya akan menjadi masukan terhadap pengembangan model pendidikan beretika dan berbudaya Kemendikbud.
Sementara itu, Dr. Siti Wachidah yang juga merupakan narasumber Kemendikbud mengungkapkan, bahwa dipilihnya Surabaya sebagai salah satu percontohan pengembangan model pendidikan beretika dan berbudaya, karena saat ini Surabaya telah berhasil mengembangkan pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan, pelestarian lingkungan, usaha kesehatan sekolah (UKS), konselor sebaya, gerakan jumat bersih, dsb. “Saya bangga dengan siswa Surabaya sampai saat ini, tidak ada tawuran antar pelajar”.
Kasi Tenaga Fungsional Dispendik Surabaya Drs. Andi Pramono menambahkan bahwa ditunjuknya Surabaya mewakilki provinsi Jawa Timur dalam pengembangan model pendidikan beretika dan berbudaya Kemendikbud, merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional. (Humas Dispendik Surabaya)