Dampak penyalahgunaan narokotika yang saat ini berkembang pesat di kalangan pelajar, membutuhkan sebuah penanganan yang serius. Melalui Layanan Orientasi Siswa (LOS), para guru di Surabaya mencoba untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang berbagai macam bahaya mengkonsumsi narkoba.
Pelaksanaan hari terakhir Layanan Orientasi Siswa (LOS) diberbagai sekolah diisi dengan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta dampaknya. Seperti di SMPN 39, ratusan siswa baru yang mengikuti LOS mendapatkan pengarahan tentang narkoba dari para guru.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang (pikiran, perasaan, perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi seseorang yang mengkonsumsinya. Yang termasuk dalam NAPZA ialah narkotikan, psikotropika, dan zat aditif lainnya.
Berdasarkan efeknya, terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi tiga, yakni 1) Golongan Depresan (Downer) adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur atau tidak sadarkan diri (morfin, heroin, codein), 2) Golongan Stimulan (Upper) adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat (shabu, ekstasi) dan 3) Golongan Halusinogen adalah jeins NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda, sehingga seluruh perasaan dapat terganggu (ganja).
Selain itu, para guru juga menerangkan akan bahaya merokok yang saat ini banyak dikonsumsi oleh para pelajar maupun orang dewasa. Salah satunya, yakni dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, bahkan kanker yang berakibat pada kematian.
Sementara itu, di SMAN 16 penutupan LOS diisi dengan penyuluhan tentang traffiking dari para guru. Dalam penyuluhan traffiking kepada siswa, para guru menghimbau kepada siswa untuk tidak tergiur dengan gemerlapnya dunia kemewahan/gaya hidup para remaja saat ini, karena akan berdampak buruk apabila para siswa tidak bisa mengikutinya dan akhirnya mencari jalan pintas. Jalan pintas ini nanti yang nantinya akan mengarah kepada traffiking.
Selain itu, dalam kegiatan penuputan LOS di SMAN 16, para siswa baru bersama pengurus OSIS melepaskan balon-balon ke udara. Balon-balon tersebut berisi tentang harapan mereka selama menempuh kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kepala SMAN 16 Sudarminto dalam apel penutupan LOS, mengucapkan selamat atas kedatangan para siswa baru di SMAN 16. Selain itu, beliau juga menghimbau agar para siswa dapat mengembangkan segala potensi, baik potensi akademik maupun non akademik. (Humas Dispendik Surabaya)