Pemerintah Kota Surabaya mengawali kegiatan tahun anggaran 2013 dengan penandatanganan kontrak kinerja. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (14/1).
Bertempat di Balai Kota Surabaya, sebanyak 72 kepala SKPD termasuk para camat, membubuhkan tanda tangannya di atas kontrak kinerja. Setiap kontrak berisi lampiran rencana realisasi anggaran masing-masing unit kerja Pemkot sesuai e-Project. Menginjak tahun ke-3 pelaksanaan penandatanganan kontrak kinerja ini diharapkan seluruh SKPD mampu memenuhi apa yang telah disepakati dengan baik.
“Ini adalah bentuk kesepakatan antara kepala SKPD dengan masyarakat. Bagi unit kerja yang capaiannya jauh di bawah 90 persen dari yang tertera di kontrak maka dipastikan penilaiannya pada e-Performance juga akan jelek. Ini berdampak pada kinerja SKPD terkait,” terang Kasubag Evaluasi dan Pelaporan Bagian Bina Program, Sudadi ketika dijumpai usai acara.
Pada kesempatan itu, wali kota memberikan arahan pada segenap jajarannya. Menurut dia, semua yang telah tanda tangan dituntut harus sanggup memenuhi apa yang telah disepakati. Untuk itu, ia menghimbau anak buahnya agar melakukan pengecekan terhadap segala kemungkinan permasalahan yang mungkin timbul di kemudian hari.
“Tujuannya agar semua siap kalau ada masalah sewaktu-waktu. Kalau sudah siap di awal, masalah tidak akan mengganggu jalannya kinerja,” tutur wali kota yang akrab disapa Risma.
Mantan Kepala Bappeko ini menyebut, apa yang direncanakan Pemkot Surabaya bukan hanya untuk setahun, melainkan proyeksi rancangan pembangunan puluhan tahun ke depan. Salah satunya di bidang pendidikan. Pemkot tengah mematangkan penyiapan sarana olahraga untuk seluruh sekolah. Wali kota berpendapat, selain dari segi akademik, para siswa juga harus disiapkan fisiknya. “Menghadapi era persaingan internasional, generasi muda dituntut siap dalam segala hal. Buat apa otaknya cerdas kalau fisiknya lemah,” katanya.
Hal lain yang tak boleh dilupakan yakni sinergi antar unit kerja. Risma menekankan, tidak ada dinas yang lebih penting dibandingkan yang lainnya. Menurutnya, semua dinas memiliki peranan masing-masing. Agar semua berjalan dengan baik, dibutuhkan komunikasi dan koordinasi semua jajaran Pemkot Surabaya. “Selama ini kerjasama di lapangan sudah cukup baik, namun kita tidak boleh berpuas diri. Tetap harus ditingkatkan,” ujarnya menyemangati.
Suntikan motivasi dari wali kota tersebut memberi dorongan seluruh elemen di lingkup pemkot. Terlebih Surabaya dinyatakan masuk nominasi 8 kota besar terbaik versi Lee Kwan Yew Award 2014. Hal itu disampaikan wali kota dihadapan para pejabat pemkot. “Sepanjang tahun 2013 kita tidak bisa enak-enakan. Ayo kita tunjukkan bahwa Surabaya bisa bersaing,” ujarnya.
Risma langsung ‘tancap gas’ dengan menginstruksikan beberapa hal, diantaranya jembatan Kalianyar-Jagalan harus difungsikan selambat-lambatnya dalam kurun waktu satu minggu, ruang operasi di RSUD Dr. Soewandhie bisa segera dipakai dalam satu bulan, serta Dinas Pendidikan ditarget menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah berkualitas untuk peningkatan mutu pendidikan. (Humas Pemkot Surabaya)