Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) menyelenggarakan Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) PAI untuk jenjang SD dan SMP se-Kota Surabaya. Seleksi dilakukan berjenjang, dimulai dari tingkat kecamatan pada 8-11 Maret, kemudian tingkat wilayah pada 14-16 Maret, hingga tingkat kota pada 29-30 Maret.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh mengaku sangat bersyukur karena bisa terus memenuhi harapan untuk mengantarkan anak-anak Kota Surabaya mendapatkan berbagai kesempatan mengasah keterampilan, salah satunya melalui Pentas PAI ini. Kegiatan Pentas PAI akan menjadi kebanggaan dan kenangan yang tidak akan dilupakan oleh seluruh anak-anak yang menjadi peserta.
“Tugas kami dan guru-guru ini adalah mengantarkan anak-anak kepada berbagai kesempatan mengasah keterampilan, jadi anak-anak jangan sampai putus asa. Apalagi, tidak semua anak-anak punya kesempatan seperti ini,” katanya saat membuka Pentas PAI tingkat kota di Halaman Kantor Dispendik Kota Surabaya, Rabu (29/03/2023).
Yusuf juga memberikan apresiasi kepada para guru yang terus memberikan ide-ide kreatif dan inovasi untuk anak-anak Kota Surabaya. Termasuk untuk terus mengingatkan kepada siswa agar tidak terlibat kegiatan-kegiatan negatif. Sebab, belakangan ini, sedang marak perang sarung yang melibatkan anak-anak.
“Kami beri pesan-pesan moral kepada para orang tua dan guru untuk terus mengingatkan anak-anak untuk tidak terlibat kegiatan negatif. Dan orang tua tolong diawasi anak-anaknya. Jangan sampai jika izin keluar rumah untuk ke masjid, malah jutru berbelok ke kegiatan negatif,” jelasnya.
Ketua KKG PAI Kota Surabaya Zainal Abidin mengatakan, Pentas PAI sudah memasuki tahun ke VIII. Untuk jenjang SD, seleksi dimulai pada tingkat kecamatan, kemudian tingkat wilayah, dan tingkat kota. Ada lima jenis lomba yang dipertandingkan, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), lomba pidato PAI (LPP), lomba cerdas cermat PAI (LCC), dan lomba patrol musik sahur.
“Peserta jenjang SD diambil 3 terbaik untuk tiap wilayah, kecuali lomba LCC dan lomba patrol musik sahur yang mengambil dua terbaik di tiap wilayah. Mereka ini kemudian bertanding di tingkat kota,” ungkapnya.
Sedangkan pada jenjang SMP menyelenggarakan 6 bidang lomba, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), lomba pidato PAI (LPP), lomba cerdas cermat PAI (LCC), lomba kaligrafi, dan samroh. Berbeda dengan jenjang SD, seleksi jenjang SMP langsung melalui tingkat kecamatan. Tiap kecamatan diambil 3 terbaik, kecuali lomba LCC dan samroh yang mengambil dua terbaik di tiap wilayah. (Humas Dispendik Surabaya)