Meski di tengah pandemi ternyata tidak melunturkan ide kreatif bagi anggota pramuka khususnya bagi pembina dan pramuka penegak kota Surabaya. Hal tesebut diwujudkan dengan melakukan budidaya bonsai kelapa.
“Kenapa harus bonsai kelapa? dikarenakan lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa,” ujar Kak Mijan salah satu anggota pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Rungkut, kemarin Senin (21/02/2022).
Kak Mijan menuturkan, sejak bulan Oktober 2020 budidaya BoNKla (Bonsai Tunas Kelapa) ini mulai kita budidayakan di Sanggar Pramuka Kwarran Rungkut serta untuk mengasah keterampilan dalam budidaya bonsai pihaknya banyak melakukan diskusi dan bertukar pengalaman dengan berbagai komunitas pecinta Bonsai.
“Kami saling bertukar pengetahuan dengan berbagai komunitas bonsai misalnya KBS Surabaya dan Bonsai Kelapa Tuban Ronggolawe Comunitty, bahkan kita juga pernah menyelenggarakan pameran dan mengikuti kontes diberbagai daerah di Jawa Timur, seperti Pamekasan, Batu, Malang, Tulungagung, Tuban, Gresik dan sidoarjo,” ujar Kak Mijan.
Ketua Kwarran Rungkut Zaenal Mahmudi Untuk mengenalkan BoNKla kepada para pelajar khususnya anggota pramuka serta mengembangkannya. Ia menambahkan, bahkan melalui rapat kerja (raker) Kwartir Ranting Gerakan Pramuka pihaknya juga mengenalkan BoNKla kepada peserta raker tersebut. Tidak hanya itu, bahkan Pengurus Kwarcab juga menyempatkan untuk berkunjung di Sanggar Pramuka di mana proses pembuatan BoNKla dilakukan.
“Kwarran Rungkut siap memberikan pelatihan selain kepada peserta didik maupun kepada pembina pramuka,” ujar Kak Zaenal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh mengaku kagum akan hasil budidaya bonsai yang berhasil dikembangkan Pramuka. Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan Kwarran Rugkut yang juga membawa hasil budidaya bonsai.
“Tanaman seperti ini amat susah untuk dibudidayakan butuh ketelatenan dan kesabaran, makanya ketika sudah jadi bentuknya bagus,” ujar Yusuf. (Humas Dispendik Surabaya)