Pemerintah me-launching Vaksinasi Merdeka Anak usia 6-11 tahun, Rabu (5/1/2022). Kegiatan yang digelar serentak di 30 provinsi se-Indonesia ini dilakukan secara virtual dan tatap muka. Launching dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Di Kota Surabaya, pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Anak digelar di SD Katholik Santa Clara. Proses vaksinasi disaksikan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina.
Ketua Yayasan Puspita Kencana Surabaya Suster Maria Lordes Uran menyambut baik Vaksinasi Merdeka Anak. Hal ini dapat dilihat dari antusias para wali murid yang mengantar siswa. Untuk dosis 1 ini, pihaknya mengundang sekitar 200 siswa.
“Semua berjalan lancer dan para orang tua yang mengantar paham protokol kesehatan. Meskipun demikian, vaksinasi dilakukan bertahap untuk dosis 1 ini,” katanya.
Kepala SD Katholik Santa Clara Surabaya Christina Resmihastuti menjelaskan, setelah proses vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dilakukan, pihaknya masih menunggu arahan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Sementara ini, PTM baru dilakukan untuk siswa kelas 6, sedangkan kelas 1-5 dilaksanakan daring.
“PTM ini menyesuaikan kapasitas sekolah, kurikulum, serta izin dari orang tua. Jika memang orang tua setuju, maka bisa dilakukan PTM,” katanya.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh menjelaskan, proses vaksinasi anak dilakukan sinergitas beberapa pihak. Untuk kali ini, sinergisme bersama jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta TNI. Meskipun demikian, izin dari orang tua dapat mempengaruhi proses vaksinasi anak.
“Dengan sinergitas ini, kami optimistis capaian vaksin anak usia 6-11 tahun bisa 100 persen. Dengan begitu, anak-anak bisa nyaman dan aman dalam belajar. Kami akan koordinasi terus agar segera terealisasi secepat mungkin,” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)