Sebanyak 27 peserta Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) III dan IV Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara hari ini, Kamis (25/07/2019) mengunjungi kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.
Widyaiswara sekaligus pemimpin rombongan Gafaruddin, menuturkan kegiatan benchmarking ke kantor Dispendik Surabaya adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang inovasi pendidikan yang terlah berhasil dikembangkan.
“Dari hasil kunjungan ini diharapkan para peserta Diklatpim dapat membawa manfaat ke daerah masing-masing untuk diterapkan,” ungkap Gafaruddin.
Mamik Suparmi, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan yang menemui rombongan mengutarakan, pada setiap bidang terdapat masing-masing layanan pendidikan, setidaknya terdapat 32 aplikasi yang telah dikembangkan untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi saat ini.
“Kunci membangun aplikasi yang saling terintegrasi adalah tersedianya Big-Bang datanya dulu, kalau di Surabaya kami sebut profil sekolah,” terang Mamik.
Mamik menambahkan, untuk peningkatan mutu dan kualitas para guru saat ini tengah dikembangkan metode Flipped Learning Classroom, metode tersebut diperoleh ketika para guru mengikuti program beasiswa pendidikan di negeri gingseng, Busan.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengutarakan, tujuan pembuatan aplikasi-aplikasi tersebut adalah untuk mempermudah pekerjaan lebih efektif dan efisien. Menurutnya, dahulu terdapat lebih dari 500 sekolah di sekolah, dengan jumlah penduduk 3,3 juta jiwa, tentu waktu akan habis hanya untuk membuat laporan saja.
“Selain itu juga sempat terjadi kebakaran pada salah satu sekolah Surabaya yang melenyapkan dokumen-dokumen siswa, hingga muncul rapor online,” ungkap Ikhsan. (Humas Dispendik Surabaya)