Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya melalui bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) kembali menggelar kegiatan workshop implementasi Flipped Classroom. Kali ini sasarannya adalah guru mata pelajaran (mapel) prakarya dan Bahasa Jawa.
Workshop untuk mapel prakarya ditempatkan di Ruang Bung Tomo Kantor Dispendik Kota Surabaya, sedangkan mapel Bahasa Jawa ditempatkan di Aula SMPN 17 Surabaya. Sementara ini, workshop ditujukan kepada guru SMP negeri.
Salah satu narasumber Workshop Implementasi Flipped Classroom mapel prakarya, Rizky Eka Sari mengatakan, implementasi flipped learning ada tiga tahap. Tahap pertama adalah sebelum masuk kelas, tahap kedua adalah di dalam kelas, tahap ketiga di luar kelas.
“Materi pembelajaran yang akan disampaikan di kelas oleh guru harus sudah dipelajari oleh para siswa. Bisa melalui membaca, merangkum, membuat pertanyaan, atau melihat video. Nah, anak-anak pasti memilih melihat video,” kata Rizky, Senin (8/7/2019).
Guru IPA Terpadu-Biologi SMPN 29 ini melanjutkan, dalam proses pembuatan video pembelajaran, akan menggunakan aplikasi Kinemaster atau Faststone. Video tersebut kemudian diunggah ke dalam Youtube. (Humas Dispendik Surabaya)