Tim Delegasi Pendidikan Kota Surabaya yang terdiri atas delapan pendamping dan tujuh siswa berkebutuhan khusus telah tiba di Inggris, Selasa (18/06/2019) pukul 1.35 PM. Setibanya di Manchester Airport, delegasi Kota Surabaya dijemput pihak St. Vincent’s School.
Penjemputan di Bandara Manchester ini dilakukan oleh Mrs. Buckle, Pastoral & Indepnden Skills Manager (Directrice des Techniques Pastorales et d’independence) beserta staff dan seorang penerjemah dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Liverpool, Agata.
Total perjalanan dari Bandara Manchaster ke Kampus St Vincent’s School di Liverpool sekitar 45 menit. Kondisi kota Liverpool tidak terlalu ramai atau bahkan boleh dibilang sangat sepi saat itu. “Di pintu masuk telah berdiri seorang lelaki setengah baya dengan pakaian formal berdasi tanpa jas. Orangnya sangat ramah dan ekspresif. Lebih menarik lagi ketika kami lihat dikepala beliau telah bertengger sebuah blankon khas Surabaya,” kata Supriyanto, M.Pd, Staff Kurikulum SMP Negeri 40 Surabaya yang menjadi salah satu Tim Delegasi Pendidikan Kota Surabaya di Liverpool.
Penyambut Tim Delegasi Pendidikan Kota Surabaya tersebut adalah Principal, Dr John Anderson Patterson. “Beliau mengucapkan salam seorang Muslim dan menyapa kami satu persatu sambil berjabat tangan hangat. Beliaupun mengarahkan kami langsung ke sebuah ruangan yang ternyata adalah ruang makan siswa. Ya, benar, kami langsung dijamu makan malam meski masih jam 16-an. Lelaki ramah nan energik dan ekspresif itu memperkenalkan dirinya sebagai Principal, Dr John Anderson Patterson,” ungkap Supriyanto.
Mengawali hari kedua, Rabu (19/06/2019), di Sekolah Tuna Netra, St Vincent’s School ini dengan sarapan pagi di ruang makan sekolah. Kegiatan pagi di sekolah ini selalu dimulai pukul 09.00 untuk sarapan dan sekitar pukul 10.00 untuk kegiatan di kelas-kelas.
Selesai sarapan, Delegasi Pendidikan Kota Surabaya diarahkan berkumpul di Lounge Asrama untuk mendapatkan briefing dari Kepala sekolah, Dr. John Anderson dan Direktur Program pelatihan ini, Mrs Bucle. Pada kesempatan ini, Mr. John Paterson menyampaikan beberapa hal, di antaranya gambaran umum kegiatan delegasi Pendidikan Surabaya selama 6 minggu kedepan, kegiatan selama pekan pertama adalah perkenalan dan orientasi kampus serta identifikasi siswa.
“Kegiatan pada pekan-pekan selanjutnya adalah kegiatan pembelajaran inti yang akan menggunakan metode Sightbox. Diharapkan hasil dari metode pembelajaran tersebut dapat dijadikan suatu percontohan bagi Surabaya terutama terkait juga dengan kebudayaan dari kedua kota (Liverpool dan Surabaya) dan kedua negara (Inggris dan Indonesia),” tandasnya. (Humas Dispendik Surabaya)