Di saat siswa kelas 9 SMP menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), puluhan siswa kelas 7 dan 8 mendapat pendampingan pembuatan film pendek di Aula Bung Tomo Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Senin (22/4/2019).
Pembuatan film pendek didampingi oleh tim Independen Film Surabaya (Infis). Harapannya, setelah menerima pendampingan ini, siswa tersebut dapat membuat film pendek edukasi untuk mengikuti Anugerah Ki Hajar 2019.
Kepala Seksi Peserta Didik Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Heri Setiawan mengatakan, siswa yang datang mengikuti pendampingan dari Infis telah membawa sinopsis untuk selanjutnya diperbaiki bersama-sama. Perbaikan dilakukan sebelum pengambilan gambar.
“Ini kesempatan yang baik. Jangan sungkan untuk bertanya sampai sedetail mungkin. Nantinya kami berharapa ada pelajar-pelajar SMP dari Kota Surabaya yang meraih juara di Anugerah Ki Hajar 2019,” katanya.
Ketua Infis Fauzan Abdillah memaparkan, secara umum film pendek berisikan dua babak. Babak pertama menggabungkan pengenalan dan konflik, sementara babak kedua adalah ending atau resolusi.
Film pendek berbeda dengan film panjang. Fauzan menjelaskan, film panjang berisikan tiga babak, yaitu babak pengenalan, konflik, dan terakhir ending atau resolusi. “Harapannya yang terjadi setelah ini, siswa SMP dapat membuat film pendek yang bagus,” ujarnya. (Humas Dispendik Surabaya)